Kotowaza
Mengenal
budaya Jepang lewat pribahasa
[1] Pribahasa Jepang yang mirip dengan pribahasa
Indonesia
Saru mo ki kara ochiru
サルも木から落ちる
( monyet juga jatuh dari pohon )
Artinya : Sepandai pandainya tupai melompat akhirnya pernah
jatuh juga
I no naka no kawazu
井の中の蛙
( katak dalam sumur )
Artinya : Bagai katak dalam tempurung
Tana kara bota mochi
棚からぼたもち
( kue mochi jatuh dari rak )
Artinya : Seperti mendapat durian runtuh
Mochi adalah nama kue yang terbuat dari ketan
[2] Dipakai dalam pekerjaan
& memberi semangat
Ishi no ue san nen
石の上に三年 ( Tiga tahun diatas batu )
Pribahasa ini biasanya ditujukan untuk pekerjaan, yang betapapun
sukarnya, tidak menyenangkan, membosankan atau betapapun
beratnya tetap harus dijalankan dan tidak menyerah, setidaknya
sampai tiga tahun. Setelah berjalan tiga tahun barulah diputuskan,
apakah akan tetap bertahan atau beralih ke pekerjaan atau
perusahaan lain. Duduk di atas batu tentu saja tidak menyenangkan,
keras dan menyakitkan. Kalau kondisi alam di jepang yang
mengenal musim dingin yang juga ditambahkan, penderitaan
menjadi lebih lenkap. Pribahasa ini sangat populer dan tampaknya
tidak ada orang jepang yang tidak mengetahuinya.
Nana korobi ya oki
7 転び 8起き
( 7 kali jatuh, 8 kali bangun)
Tetap berjuang tanpa menyerah
Abura o uru
油を売る
( menjual minyak )
Berbicara atau ngobrol saat bekerja, yang tidak ada hubungannya
dengan pekerjaan.
[3] Dipakai bahan tertawaan
atau sindiran
Mikka Bouzu
三日坊主 (Pendeta
Tiga Hari)
Kalau anda belajar bahasa jepang dengan semangat, bangun
pagi dan menghafal banyak kata kata baru tentu adalah sesuatu
hal yang baik, yang di ibaratkan dengan pendeta. Namun kalau
perbuatan baik itu hanya berlangsung selama tiga hari saja,
maka anda akan dijuluki dengan "Mikka Bouzu" alias
pendeta tiga hari. Pribahasa itu mungkin bisa disamakan
dengan "Hangat hangat tai ayam". Apakah artinya
kita kalah dari orang jepang, karena kehangatan tai ayam
yang hanya beberapa menit ? Entahlah....
Neko ni koban
猫に小判 ( kucing diberi koin emas )
Mempunyai barang yang tidak berguna. Contohnya seperti saya,
orang yang senang membeli buku, namun malas membaca, atau
kalau dibaca paling cuma halaman depan saja, akhirnya bosan
dan menjadi pajangan di rak buku saja.
Buta ni shinju
豚に真珠 ( babi diberi / dikalungi permata )
Sampai sekarang saya tidak berani memakai perhiasan karena
takut dibilang “buta ni shinju”. Istri atau pacar yang cantik
juga seing dikonotasikan dengan permata, sehingga salah
satu teman saya yang mempunyai pacar sangat cantik kadang
diolok olok dengan “buta ni shinju”. Tidak sopan ? Tentu
saja ! Pribahasa ini juga berarti "tidak tahu barang
berharga", seperti babi di beri kalung berlian, atau
seperti monyet diberi bunga dalam bahasa Indonesia.
Tsuru no Hito koe
鶴の一声 ( pekikan burung bangau )
Anak yang sangat nakal dan tidak bisa diatur, tapi kalau
ibunya sekali berteriak, anak itu menjadi ketakutan dan
penurut. Dalam situasi seperti itu, pribahasa ini dipakai.
[4] Pribahasa Populer lainya
Sumeba Miyako
住めば都 ( ditinggali terasa ibu koto )
Kalau sudah lama tinggal di daerah orang lain, akan terasa
seperti kota atau daerah kelahiran sendiri
Ichigo ichie
一期一絵 ( pertemuan sekali seumur hidup )
Biasanya hanya dipakai dalam pesan pesan upacara pernikahan.
Hana yori danggo
花よりだんっご ( lebih baik kue dari pada bunga )
Lebih baik memilih sesuatu yang pasti (kue) dari pada suatu
yang kelihatan indah namun tidak pasti (bunga).
Pribahasa ini juga dipakai sebagai judul serial televisi
sehingga pribahasa ini menjadi semakin populer.
Watari ni fune
渡りに船 ( mau menyebrang ada perahu )
Kebetulan yang pada saatnya. Contohnya, saya sangat ingin
makan kue bolu dan tiba tiba ada saudara jauh yang berkunjung
dan membawa oleh oleh kue bolu !
Hara ga hette wa ikusa
dekinu
腹が減っては戦は出来ぬ ( kalau lapar tidak bisa berjuang )
Kuchi ga karui
口が軽い ( mulut ringan )
Tidak bisa menyimpan rahasia, suka mengatakan sesuatu yang
tidak perlu dibicarakan.
[5] Tambahan
Pribahasa berikut hanya tambahan saja yang mungkin
tidak semuanya umum dipakai atau diketahui oleh orang jepang
Take o watayou
竹を割ったよう ( bambu terbelah)
Orang yang mempunyai sifat lurus, simple, jujur
Kuchi ga katai
口が固い (mulut keras )
Bisa menyimpan rahasia
Mimi ga itai
耳が痛い ( kuping sakit )
Artinya mendengar kelemahan sendiri, hati terasa sakit
Kao ga ureru
顔が売れる (muka laris)
Orang yang populer / terkenal
Suzume no namida
スズメの涙 ( air mata burung gereja )
Sesuatu yang kecil seperti bantuan misalanya yang dirasa
tidak berarti.
Ofuroshiki o hirogeru
大風呂敷を広げる ( membuka furoshiki besar )
Furoshiki adalah selembar kain yang dipakai untuk membungkus
barang. Arti dari pribahasa ini adalah : Omong kosong, tidak
ada artinya. Membual. Seperti saya yang bercerita ketika
mancing mendapat ikan sebesar dua kali telapak tangan, padahal
sebenarnya cuma sebesar kelingking.
Nisoku no waraji
二足のわらじ ( dua pasang sandal jerami )
Mempunyai dua pekerjaan atau mempunyai pekerjaan sampingan.
Seperti mahasiswa yang belajar sambil bekerja
Ame futte, ji katameru
雨降って、地固める ( hujan turun, tanah menjadi keras )
Urusan menjadi lancar setelah melewati beberapa rintangan.
Mizu ni nagasu
水に流す ( mengalirkannya ke air )
Melupakan masa lalu dan memulai lagi dari awal
Te o yaku
手を焼く ( membakar tangan )
1. Tidak tahu lagi cara menghadapi permasalahan
2. Busy to care, misalnya memelihara anjing tidak mudah
karena memerlukan perawatan dan perhatian yang besar, apalagi
kalau si anjing banyak tingkah.
Me ga koeru
目が肥える ( mata gemuk )
Orang yang matanya berpengalaman, tahu barang bagus hanya
dengan melihat saja. Sepertinya tidak ada hubungannya antara
mata, gemuk dan pengalaman
Shita ga koeru
舌が超える ( lidah gemuk )
Orang yang lidahnya sangat peka, sangat berpengalaman dalam
rasa makanan Pribahasa ini juga sepertinya cukup aneh menurut
budaya kita.
Semoga bermanfaat
Ditulis oleh : nyoman ardika
Osaka, 2005
|