Special Report
Takarakuji
Bulan ini saya mencoba menulis artikel
khusus tentang judi. Karena topik yang dibahas cukup panjang
maka tulisan saya bagi menjadi tiga bagian yaitu Takarakuji,
Pachinko dan Balap
kuda. Tulisan utama yang memuat info judi secara lengkap
serta kesimpulannya saya rangkum dalam tulisan utama yang
berjudul : Judi di Jepang, antara
harapan dan kemelaratan.
Pengantar
Takarakuji adalah lotre keberuntungan atau semacam tebak
angka mirip SDSB (sumbangan sosial dana berhadiah) yang
pernah populer dan dilegalkan di Indonesia era tahun 80an.
Jenis judi ini adalah yang paling umum dan tampaknya bisa
diterima secara luas oleh kebanyakan orang.
Tempat penjualan Takarakuji (selanjutnya saya sebut warung
lotre) bisa di jumpai di banyak tempat dan di setiap sudut
tempat. Umumnya hanya berupa rumah box dan di dalamnya hanya
cukup memuat satu orang penjual saja. Pembeli harus bertransaksi
dengan berdiri karena memang tidak ada kursi yang tersedia
sekilas mirip transaksi di loket penjual tiket pertunjukan.
Warung lotre yang relatif lebih besar dan dilayani oleh
beberapa orang penjual juga ada namun relatif jarang ditemukan.
Yang unik, bisnis penjualan takakuji ini (terutama yang
type box) didominasi oleh kaum wanita dan saya hampir tidak
pernah melihat penjual pria di dalamnya. Sepertinya usaha
ini dijalankan hanya sebagai usaha tambahan kaum ibu rumah
tangga saja.
Berbagai Jenis Takarakuji
01. Scretch
Sesuai dengan namanya, Scretch adalah lotre yang digosok
atau digores. Dengan menggunakan kuku atau benda keras lainnya,
kita mulai menggosok dari tanda start mengikuti arah tanda
panah selanjutnya yang berkelok kelok sampai di kolom terakhir
dan akan terlihat deretan angka dalam satuan mata uang 1
juta yen, 100 ribu yen, 10 ribu atau bisa jadi cuma 100
yen. 100 yen ? Dengan harga yang kita bayar adalah 200yen
perlembar berarti rugi dong ! Tentu saja, namanya juga berjudi,
jadi jangan sekali kali mengharapkan untung. Kebanyakan
kupon biasanya berakhir dengan kata "hazure" alias
"anda kurang beruntung," Bagi yang tidak suka
rugi, bisa juga membeli lotre dalam bentuk paket yang berisi
10 lembar dan dijamin salah satu di antaranya pasti tidak
"hazure" atau setidaknya tertulis angka 100 yen.
Sama juga bo'ong !
02. Lotto
Lotto terdiri dari beberapa jenis diantaranya lotto 6 dan
mini loto. Lotto 6, sesuai dengan namanya adalah lotre bernomor
6 digit yang angkanya bisa kita pilih sendiri atau dipilih
lewat mesin pengacak. Lotre ini sangat populer, berharga
sangat murah yaitu 200 yen perlembar namun berhadiah cukup
besar dengan total hadiah mencapai ratusan juta yen. Pemenang
utama bisa terdiri dari dua atau beberapa orang sekaligus,
atau bahkan bisa tidak ada sama sekali karena tidak ada
nomor yang cocok. Disamping pemenang utama dengan nomor
harus persis sama 6 angka, juga ada ratusan ribu orang yang
berhak memperoleh hadiah sekitar 1000yen 10.000yen atau
yang lebih besar, untuk nomor yang mirip mirip atau sedikit
"nyerempet" dengan nomor utama. Dalam sebulan
ada 4 periode penarikan.
03. Number
Seperti halnya dengan lotto, lotre ini juga terbagai menjadi
beberapa jenis seperti Number 3 dan Number 4. Harga dan
aturan mainnya tidak jauh berbeda dengan jenis di atas cuma
beda nama dan sedikit variasi saja.
04. Jumbo Takarakuji
Lotre ini terakhir ini adalah yang paling heboh karena
berhadiah paling besar yaitu bisa mencapai ratusan juta
yen. Dalam satu tahun ada 4 episode penarikan yang masing
masing diberi nama Green Jumbo untuk bulan periode penarikan
bulan maret, Dream Jumbo (June), Summer Jumbo (August) dan
yang terakhir adalah Year End Jumbo untuk bulan Desember.
Hadiah utama bisa jadi bertambah besar. kalau hadiah utama
yang tidak ada pemenangnya di periode pertama maka hadiah
akan digabungkan dengan periode penarikan berikutnya. Harga
lotre ini sedikit lebih mahal dibandingkan dengan jenis
lotre lainnya yaitu seharga 300 yen perlembar. Kebanyakan
orang membeli dalam satu set berisi 10 lebar lotre dengan
harga 3000 yen perset dengan type 2 pilihan, bernomor seri
acak (renban) atau berurutan (tsutsukeru).
Peruntungan akhir tahun
Takarakuji sepertinya bagi orang Jepang tidak lebih dari
sekedar permainan keberuntungan semata. Tentu saja, semua
judi adalah permainan keberuntungan namun sepertinya kasusunya
sedikit berbeda dengan SDSB seperti yang saya sebutkan di
atas.
Setahu saya untuk kasus di Jepang, belum pernah saya mendengar
ada orang yang jatuh bangkrut karena Takarakuji. Semua orang
tentu ingin kaya, semua orang tentu ingin menang lotre namun
sepertinya tidak ada orang sinting
yang sampai mempertaruhkan uang gaji dengan membeli lotre
setiap minggu dan dalam jumlah besar.
Dengan harga perlembar yang sama namun hadiah yang jauh
lebih besar tentu kebanyakan orang akan lebih senang menunggu
periode Jumbo yang berlangsung selama empat kali dalam setahun.
Sedang bagi kebanyakan orang umumnya hanya akan membeli
sekali saja yaitu di bulan Desember yang sering dianggap
sebagai peruntungan di akhir tahun.
|