Rangkuman Uang Kuno
Palsu
Mendapat uang palsu adalah mimpi buruk bagi banyak orang.
Selain pihak pemalsu dan "rekan kerja-nya" hampir
tidak ada orang merasa senang mendapatkannya.
Bagaimana cara membedakan uang asli dan uang
palsu ?
Uang palsu bisa diidentifkiasikan dengan metode pemeriksaan
standar seperti tanda air, benang pengaman, stiker dan
puluhan tanda atau kode lainnya. Identifikasi dilakukan
bukan hanya dengan melihat saja tapi juga merabanya.
Beberapa tulisan atau gambar umumnya sengaja dibuat dengan
cetak timbul sehingga terasa kasar kalau diraba. Cetak
timbul juga sengaja dibuat memudahkan bagi penderita tuna
netra. Selengkapnya bisa dilihat di site BI. Berikut adalah
contoh 18 tanda untuk mengidentifikasikan keaslian uang
pecahan Rp 100.000.
Cara lain adalah dengan menggunakan pemeriksaan sinar
UV namun tentu saja metode ini pemeriksaan ini relatif
mahal dan repot karena harus memiliki alat-nya terlebih
dahulu. Kemudian cara yang paling mudah dan murah adalah
dengan membandingkannya dengan uang asli dan relatif baru
yang didapat dari bank.
Bagaimana dengan uang kuno ?
Nah, inilah masalahnya. Sistem pengaman seperti tanda
air dan semacam belum dikenal pada masa itu. Membandingkan
dengan uang asli, juga jelas akan kesulitan. Lha, cari
barang aslinya dimana dan bagaimana kita tahu uang tersebut
asli ?
Buku semacam katalog uang, mungkin akan banyak membantu
namun masalahnya harga buku semacam itu sama sekali tidak
bisa dibilang murah.
Beruntung bahwa peredaran uang kuno tidaklah banyak.
Dari semua uang kuno yang dipalsukan umumnya hanya menyasar
pada pecahan atau seri tertentu saja. Berikut adalah rangkumannya
dan mudah mudahan ada manfaatnya..
Seri Uang Palsu Yang Umum
Ditemukan
Dari sekian banyak uang kuno rupiah yang
ada, beredar beberapa seri palsunya. Sedikit berbeda polanya
dengan pemalsuan uang modern yang cendrung hanya menyasar
pecahan nominal terbesar, pemalsuan pada uang kuno sasarannya
lebih beragam. Berikut adalah contoh uang kuno palsu yang
paling umum dan paling banyak ditemukan.
01. Uang Sukarno, 1000 Rupiah
Dalam sejarah uang Indonesia, uang Sukarno (palsu) adalah
yang paling "fenomenal". Uang ini kadang disebut
juga dengan nama uang cendramata atau souvenir. Untuk
membedakan versi asli dan cendramata sepertinya tidaklah
terlalu sulit atau bahkan tidak berlebihan kalau saya
katakan sangat mudah. Berikut saya lampirkan contoh dari
uang Seri Sukarno yang 2 diantaranya adalah palsu. Saya
yakin Anda bisa membedakannya dengan mudah, mana versi
asli dan palsu bukan ?

Gambar 1 : PALSU

Gambar 2 : PALSU

Gambar 3 : ASLI
Berikut penjelasannya lebih lengkap, 4 cara mudah menilai
uang palsu Sukarno
1. |
Warna dan Nilai
Nominal |
|
Asli : Berwarna hijau 2 warna, yaitu
hijau tua dan hijau muda kekuningan.
Palsu : Berwarna merah dan hanya sebagian kecil
yang berwarna hijau. Jadi kalau anda melihat, memiliki
atau ditawarkan uang sukarno pecahan Rp 1000 berwarna
merah maka 100% bisa dipastikan bahwa uang tersebut
adalah palsu.
|
|
|
2. |
Design belakang |
|
Asli : Keaslian uang Sukarno bisa dibedakan dengan
jelas dari gambar belakangnya. Berikut ini adalah
contoh gambar belakang dari uang Sukarno
asli pecahan Rp 1000 dan tidak ada variasi lain
selain gambar tersebut.
Palsu : Memiliki beberapa design gambar aneh dan
nyeleneh seperti ibu gendong anak, penari serimpi,
belasan penari dengan posisi berjejer, petani bajak
sawah dll adalah pasti palsu. |
|
|
3. |
Kualitas Printing |
|
Perbedaan kualitas antara uang
Sukarno asli dan palsu sangat besar, bagai bumi
dengan langit. Jadi kalau anda adalah orang yang
sedikit teliti dan peduli pada kualitas, hanya dengan
melihat bahan kertas dan kualitas printing saja
sebetulnya sudah mampu melihat perbedaan antara
uang palsu dan uang asli.
Asli : Dicetak dengan mesin percetakan modern jadi
mutu dan kualitasnya nyaris setara dengan uang sekarang
yaitu, warna terang dan detail gambar sangat jelas.
Palsu : Dibuat dari kertas kualitas rendah dan
dicetak dengan alat sederhana sejenis sablon.
|
|
|
4. |
Bisa Menggulung ? |
|
Palsu : Bisa melengkung dan menggulung di tangan, memiliki kekuatan, ada tulisan
arab dll adalah ciri khas dari uang Sukarno palsu.
Sepertinya pembeli uang ini umumnya lebih tertarik
dengan sisi klenik (mistik) dibandingkan dengan
sisi numismatik. Jadi cara termudah untuk mengetahui
uang Sukarno asli dan palsu adalah dengan menyanyakan
ke penjualnya "Pak, bisa menggulung di tangan
ndak ?" atau "Ada tulisan Arab ndak ?"
|
|
|
Jujur saya cukup kagum dan respek dengan pencipta uang
cendramata ini. Lho, bukankah tindakan ini adalah kriminal
? Ya, tentu saja, namun setidaknya sang pemalsu tidak
sepenuhnya berniat buruk yaitu dengan cara memalsukan
mentah mentah dari versi aslinya. Jadi uang seri cendramata
ini sepertinya sengaja meninggalkan banyak "jejak"
dan tanda untuk dilihat. Dengan berdasarkan 4 acuan yang
sudah saya tulis di atas, sepertinya sudah sangat jelas.
Catatan : Uang Sukarno yang saya tulis di atas hanyalah
untuk pecahan Rp 1000 saja kerena hanya jenis ini sajalah
yang paling umum dipalsukan. Untuk pecahan kecil di bawah
Rp 1000 nyaris tidak ditemukan versi palsunya. Selengkapnya
tentang seri uang Sukarno bisa di baca disini.
Seri ORI
Uang Seri ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) adalah versi
awal dari uang rupiah. Menurut sejumlah pakar numismatik
Indonesia, hampir setengah lebih dari uang seri ORI adalah
palsu ! Kualitas uang yang sangat sederhana dan "seadanya",
baik dari segi kualitas kertas maupun printing adalah
salah satu alasan membuat uang ini mudah dipalsukan.
Kualitas uang yang sederhana dan ditambah dengan banyaknya
versi palsu yang beredar membuat tingkat kesulitan untuk
mengidentifikasikan keasilan uang ORI ini sangat tinggi.
sehingga tingkat kesulitan untuk mengidentifikasikan keasliannya
menjadi sangat tinggi. Bahkan untuk kalangan kolektor
senior-pun mengaku kadang masih kesulitan untuk menentukan
keasliannya. Nah kalau menurut pakarnya saja sudah sulit,
apalagi untuk kalangan pemula. Sedangkan untuk saya pribadi,
semua uang seri ORI terlihat palsu !




Manakah uang Asli dan manakah uang palsu
?
Image di atas bersumber dari facebook
Bpk Adi Pratomo, pakar numismatik yang sangat paham
tentang kode uang ORI. Jawaban selengkapnya tentang uang
ORI silakan dilihat di Journal Rupiah di link di atas.
Jujur, saya sendiri saat ini tidak memiliki selembarpun
dari uang ORI. Bukan karena takut mendapat barang palsu,
tapi memang karena tidak berminat untuk mengkoleksinya.
Dengan harga yang sama, saya lebih memilih membeli uang
jenis lain.
Seri Uang Jepang
Uang Jepang, khususnya pecahan 100 relatif banyak ditemukan
versi palsunya. Seperti yang sudah saya tulis di atas,
pemalsu umumnya membidik uang memiliki nilai sekuriti
rendah (mudah dipalsukan). Bahkan yang lebih parah lagi,
hampir semua uang jepang tidak memiliki tidak memiliki
nomor seri sehingga lebih rentan untuk dipalsukan.

ASLI
PALSU
Pada contoh gambar di atas, saya tampilkan seri uang
Jepang yang cukup langka, mahal dan paling banyak seri
palsunya. Gambar pertama adalah seri palsunya.
Sedangkan seri yang umum beredar di pasaran adalah Seri
Japasche Regeering dan Dai Nippon Teikoku Seifu. Kedua
seri ini dicetak dalam jumlah melimpah sehingga memiliki
harga jual yang sangat murah yaitu sekitar 50an ribu rupiah
dengan kondisi baru (UNC).
Seri Federal
Uang Belanda, relatif sulit untuk dipalsukan. Hal ini
mungkin disebabkan karena kualitas kertas, design dan
warna yang relatif sukar untuk di buat duplikatnya. Namun
walaupun jarang, bukan berarti tidak ada sama sekali.
Contohnya adalah Seri Federal I nominal 25
gulden dan
1000 gulden (sumber : www.uang-kuno.com). Sedangkan
berikut ini adalah contoh uang palsu pecahan 100 yang
saya ambil dari sumber lain (kolektor: bapak YA)


Sesuai batasan uang palsu yang saya buat di atas, versi
Federal ini dipalsukan kemungkinan karena faktor warna
dari uang asli yang cendrung minimalis yaitu hampir satu
warna yaitu coklat tipis atau abu abu tipis, sehingga
rentan untuk dipalsukan. Apalagi ditambah lagi dengan
harga dari versi asli yang lumayan tinggi yaitu hampir
3 jutaan sehingga sehingga tawaran versi palsu dengan
harga miring, akan mudah menjebak sebagaian orang.
Seri Budaya
Diantara semua versi dari uang palsu yang ada, uang palsu
seri budaya adalah yang paling canggih dan "paling
bagus". Kalau diperhatikan secara sepintas, hampir
tidak ada perbedaan mencolok dari uang palsu seri ini,
baik dari segi kualitas kertas dan kualitas printing-nya.
Berikut adalah contoh gambar perbandingan antara uang
asli (bagian atas) dan uang palsu (bagian bawah).
Rp 100 dan
Rp 1000 (Sumber image : www.uang-kuno.com). Perhatikan
gambar air pada uang versi palsu yang terlihat sangat
jelas.
Diantara semua seri uang kuno palsu yang beredar, mungkin
seri budaya palsu adalah yang kualitasnya paling bagus
atau paling mirip dengan versi aslinya sehingga sepintas
tampak nyaris sama. Namun beruntung, uang palsu seri ini
relatif jarang ditemukan.
Seri Palsu Lainnya

Sumber image : keduanya dipinjam dari
www.uang-kuno.com,
Kemudian bandingkan dengan seri asli di bawah ini

Disamping daftar yang telah saya rangkum
di atas, sepertinya masih banyak contoh contoh image uang
palsu lainya apalagi dengan kemajuan teknologi seperti
sekarang membuat aktivitas pemalsuan menjadi semakin mudah
untuk dilakukan. Saya sendiri pernah mencoba mencopy uang
asli dengan menggunakan printer berwarna untuk tujuan
test print dan hasilnya sangat bagus dan sepintas mirip
uang aslinya. Kemudian ditambah lagi dengan semakin maraknya
bisnis uang kuno membuat peredaran uang palsu juga dipastikan
akan semakin meningkat.
Saran Kecil Untuk Pemula
Kalau anda adalah seorang pemula di dunia
uang kuno, disarankan untuk selalu bertransaksi pada penjual
(uang kuno) yang sudah terpercaya dan spesialis di bidangnya.
Ini adalah salah satu cara paling mudah terlebih lagi
kalau Anda hendak bertransaksi pada barang yang berharga
mahal.
Gunakan katalog atau pembanding seperti
image atau gambar pada site online yang bisa ditemukan
dengan mudah. Jadi sebelum memutuskan untuk membeli-nya
ada baiknya Anda sudah cukup paham dengan barang yang
hendak Anda beli.
Jangan tergiur dengan keuntungan karena
tidak jarang para penipu membuat iklan paslu dengan mengatakan
sedang mencari uang tertentu (dengan ciri ciri uang palsu)
dan bersedia membayar mahal, jutaan rupiah perlembar.
Sedangkan di lain tempat kelompok atau temannya menjual-nya
dengan harga lebih murah.
Kadang karena alasan tertentu seseorang
tetap membeli uang palsu, misalnya untuk contoh dan perbandingan.
Kasus ini tentu saja perkecualian, sedangkan yang fatal
adalah membeli dan menyimpan selembar kertas berwarna
sablon dan diyakini sebagai uang asli ! Tapi kalau sang
pemilik senang dan bisa menikmati koleksi-nya tentu bukan
masalah besar bukan ?
Kesimpulan
Uang kuno palsu, dari segi kuantitas
perbadingannya antara uang asli dan uang palsu sangat
kecil, sehingga kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan
dari para pemula saat bertransaksi uang kuno sepertinya
tidak perlu sampai terjadi.
Umumnya uang kuno palsu yang paling umum
dipalsukan adalah uang yang memiliki sekuriti paling rendah,
kualitas sederhana dan dengan warna yang serba irit, misalnya
seri ORI dan uang pendudukan Jepang. Uang palsu seri Sukarno
adalah perkecualiannya.
Secara umum, mengindentifikasikan uang
kuno palsu tidaklah terlalu sulit. Dengan sedikit pengetahuan
numismatik dasar sepertinya sebagian besar dari uang palsu
yang umum beredar dipasaran, sudah bisa diidentifikasikan
dengan relatif mudah. Sedangakan khusus untuk uang palsu
seri tertentu membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang
lebih komplek untuk bisa membedakannya. Namun berita baiknya,
uang palsu jenis ini relatif jarang ditemukan.
Semoga membantu
Ditulis oleh : uangkedaluwarsa
Referensi :
www.uang-kuno.com
|