MERAWAT
DAN MENYIMPAN

Uang
Kertas
Uang kertas, terlebih lagi uang kertas
kuno sangat sensitif terhadap kerusakan. Salah perlakuan
atau bahkan sidik jari sekalipun sebetulnya sudah cukup
menimbulkan kerusakan kecil pada uang tersebut. Terlebih
lagi untuk kondisi di negara tropis seperti di Indonesia,
yang memiliki kadar kelembabam sangat tinggi, menuntut
perawatan dan penyimpanan yang lebih hati hati.
Di bawah ini saya mencoba menuliskan
cara menyimpan dan merawat uang kuno, dimulai dari cara
murah dan sederhana, standard dan profesional. Karena
target blog ini adalah untuk pemula maka saya lebih menekankan
pada metode penyimpanan alternatif yang bahannya bisa
didapat dengan mudah dan murah.
Masukkan dalam plastik
Sebetulnya yang terpenting dalam perawatan
uang kuno adalah sebisa mungkin menghindari kontak langsung
dengan tangan. Umumnya cara yang paling banyak dilakukan
adalah dengan memasukkan ke dalam plastik seukuran dengan
uang.
Plastik ini bisa didapatkan di toko penjual
barang numismatik atau umumnya di jual lewat online. Ukuran
plastik dan ketebalannya sudah diperhitungkan dengan cermat
sehingga sangat mudah dan aman digunakan. Selain berupa
lembaran plastik tembus pandang, juga ada yang berbentuk
perpaduan plastik dan kertas (tebal) warna hitam. Media
penyimanan seperti ini tentu saja sangat bagus karena
menjamin uang aman dan tidak terlipat karena terlindung
oleh kertas yang tebal. Namun kelemahannya adalah hanya
sisi depan saja yang kelihatan.
Memasukkannya dalam album uang kuno mungkin
merupakan salah satu cara paling praktis dan mudah.
Namun sayangnya harganya tidak murah dan bisa jadi akan
mubazir apalagi nanti isinya cuma halaman depan saja.
Alternatif
Kalau semua perlengkapan di atas terlalu
mahal dan sulit didapatkan, Anda bisa menggantinya dengan
plastik biasa. Yang perlu diperhatikan adalah ukuran,
ketebalan dan jenis plastiknya. Ketebalan plastik yang
ideal adalah sekitar 5 mikron atau 0,2 mm jadi cukup tebal
untuk ukuran kantong plastik biasa.
Keterangan tentang ukuran ketebalan bisa
dibaca pada keterangannya atau cukup dikira-kirakan saja,
yang jelas jangan sampai terlalu tebal. Plastik yang terlalu
tebal atau bahkan super tebal, disamping akan menyusahkan
saat memasukkan uang ke dalamnya. Plastik yang keras juga
bisa merusak uang tersebut karena menggesek permukaan
uang dengan kasar saat uang dimasukkan dan juga uang berpotensi
terlipat saat dimasukkan.
Jujur, saya sendiri tidak pernah menggunakan
plastik khusus tersebut. Selama ini saya menggunakan Clear
Holder ukuran B6 atau A5, yaitu plastik berwarna putih
susu yang biasa dipakai untuk menyimpan dokumen. (Contoh
gambar paling atas). Plastik ini
berharga sangat murah dan bisa dibeli di toko alat tulis
biasa. Sedangkan alternatif pengganti untuk album uang
kuno, bisa diganti dengan album foto biasa atau Clear
Book ukuran A5 atau B6 (setengah ukuran HVS).
Saya sendiri kurang terlalu suka dengan
bentuk album uang kuno yang ada di pasaran saat ini, terlalu
"ramai" dan penuh sesak sehingga koleksi terlihat
murahan. Saya memutuskan untuk membuat album sendiri dengan
menggunakan kertas gambar kualitas terbaik sekelas Conqueror.
Total-nya mungkin menjadi lebih mahal, namun sebanding
dengan hasil yang didapat.
Jangan dilaminating !
Mungkin cara ini kelihatan konyol tapi
karena ketidak tahuan seorang pemula, tindakan fatal ini
kadang dilakukan. Uang yang sudah dilaminating akan membuat
nilai (jual)nya nyaris tidak berharga lagi, kecuali memang
Anda dari awal sama sekali tidak tertarik dengan urusan
"harga jual" dan hanya berniat mengkoleksi untuk diri
sendiri saja.
Namun perlu juga diingat bahwa seiring
dengan waktu, plastik laminating akan menjadi kotor dan
kusam. Nah, karena uang sudah dilaminating maka penggantian
dengan plastik baru menjadi tidak mungkin untuk dilakukan.
Simpan di Tempat Sejuk dan
Kering
Harap di pahami karena kondisi alam
di negara tropis dengan kelembaban yang sangat tinggi
sehingga sangat tidak bersahabat untuk benda berbahan
kertas. Jadi menyimpan uang kuno dalam tempat atau ruang
dengan suhu stabil dan kelembaban rendah sangat penting.
Idealnya uang disimpan di ruangan ber AC, namun tentu
saja cara ini tentu terlalu berlebihan dan juga hampir
mustahil dilakukan oleh orang kebanyakan.
Cara yang lebih murah adalah dengan menggunakan
dry box. Peralatan ini bisa didapat di toko peralatan
fotografi dan benda ini biasa dipakai untuk menyimpan
kamera agar tidak berkarat dan jamuran. Tersedia berbagai
model dari Type Cabinet yang yang mewah dan canggih
dilengkapi dengan pengatur suhu electric berharga jutaan,
atau type murah berupa kotak polos berharga ratusan ribu,
seperti contoh gambar di bawah.

Contoh drybox type murah
Alternatif :
Cara di atas masih terlalu mahal bagi Anda ? Jangan khawatir,
dengan hasil yang sama, Anda bisa menggunakan bahan murah
yang nyaris tidak perlu dibeli yaitu menyimpannya dalam
kaleng tertutup bekas kue atau biskuit. Bayangkan saja
seperti kerupuk yang akan tetap renyah dan prima walau
disimpan beberapa hari dalam kaleng tertutup, begitulah
kira kira fungsi kaleng tersebut. Untuk hasil yang lebih
bagus, bisa ditambahkan silica gel sebagai penyerap yang
bisa umum terdapat pada kotak obat. Serta jangan lupa
tambahkan kapur barus untuk mencegah ngengat.
Tambahan : Impulse Sealer

Impulse sealer adalah alat untuk merekatkan
(sealing) dua lembaran plastik, jadi uang akan tersimpan
aman dalam plastik. Peralatan ini umumnya hanya dimiliki
oleh kalangan kolektor kelas kakap dan juga para pedagang
uang profesional. Harga benda ini adalah sekitar 500-700an
ribu rupiah. Cara kerja dan contoh hasilnya bisa dilihat
di link
berikut.
Alternatif :
Alat ini jelas tidak diperlukan oleh kalangan hobbies
tapi kalau Anda berniat memilikinya namun tidak mau keluar
banyak uang sebetulnya bisa membuatnya sendiri dengan
harga murah. Modalnya hanya dua buah penggaris besi dan
lilin saja. Pertama jepit pinggiran plastik dengan penggaris
besi kemudian dekatkan pada api lilin yang sudah menyala
maka plastik akan merekat dengan rapi. Saya sendiri pernah
menggunakan cara ini dan hasilnya cukup memuaskan. Cara
membuatnya nanti akan saya tulis lebih lanjut pada kesempatan
lain.
Merawat dan Menyimpan
Koin

Merawat dan menyimpan uang koin relatif
lebih mudah dibandingkan dengan uang kertas. Hampir
tidak ada perlakuan khusus yang perlu dilakukan. Namun
intinya tidak jauh beda dengan uang kertas yaitu sebisa
mungkin hindari dari sentuhan tangan langsung. Bekas
sidik jari akan terlihat sangat jelas pada permukaan
koin dan disamping itu berpotensi membuat koin menjadi
kusam terlebih lagi untuk koin kondisi UNC, koin emas
dan perak.
Khusus untuk koin emas dan perak umumnya
sudah dilengkapi dengan folder atau kotak-nya, namun
kalau koin yang anda miliki tidak memiliki kotak, maka
bisa dimaksukkan ke folder lain dengan ukuran yang pas
atau minimal masukkan ke dalam plastik.
Bagi mereka yang memiliki budget yang
cukup (lebih), ada baiknya untuk memiliki album khusus
koin sehingga koleksi koin menjadi rapi dan enak dinikmati.
Namun harganya cukup mahal mungkin sekitar 200an ribu
untuk satu album berisi beberapa sheet atau bisa juga
membeli koin holdernya saja (tanpa album). Koin holder
ini sangat penting terlebih bagi yang memiliki koin
kondisi UNC, koin emas dan perak.
Untuk alternatif yang lebih murah,
bisa menggunakan plastik Zip lock ukuran kecil. Plastik
semacam ini bisa didapatkan dengan mudah di banyak tempat.
Sedangkan alternatif termurah dari yang paling murah
adalah cukup dengan menaruhnya di dalam gelas yang dilengkapi
dengan penutup, seperti tampak pada gambar di atas.

Contoh Koin Holder
Membersihkan koin :
silakan klik di sini
Semoga berguna
Ditulis oleh : nyoman ardika
2010
note : gambar lain akan dilengkapi kemudian
Referensi :
Peralatan
Impulse Sealer
|