Koin Gobog Majapahit

 

 

Cukup menarik untuk dicatat bahwa masyarakat jaman dulu mempunyai kreativitas dan rasa seni yang sangat tinggi.  Uang bolong yang berasal dari negeri China, mungkin dirasa "hambar" dan kurang menarik bagi mereka dan berfungsi tidak lebih sebagai alat tukar semata sehingga mereka  berinisitaf untuk menciptakan uang jenis baru seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

Sumber image : buku Magic Coins karangan Joe Cribb

Uang unik bergambar berbagai macam flora, binatang, kehidupan sehari hari dan tokoh wayang ini sepertinya sama sekali tidak berfungsi sebagai alat tukar namun lebih banyak digunakan sebagai koleksi ataupun jimat (amulet) yang dipercaya mempunyai kekuatan tertentu yang akan memberikan pengaruh baik pada pemiliknya.

Siapa menyangka, beberapa ratus tahun kemudian hasil kreasi sejumlah seniman kreatif ini akhirnya memiliki nilai koleksi yang sangat tinggi dan diburu oleh banyak kolektor. Gobog wayang ini umumnya dijual dengan harga sekitar  2 juta-an perkeping, itupun kalau ada yang menjualnya karena barangnya sendiri sangat langka dan susah diperoleh.

Salah seorang diantara kolektor uang gobog mungkin namanya sudah cukup akrab di telinga Anda yaitu Sir Thomas Stamford Raffless.  Ya, beliau adalah gubenur jendral Inggris di Jawa tahun 1811-1816, dan sekaligus juga dikenal sebagai seorang kolektor koin ternama.  Selama bertugas di Indonesaia, beliau berhasil mengumpulkan  sebanyak 106 koin gobog wayang. Semua koleksinya ini sekarang bisa dilihat di British Museum London. Sedangkan sebagian koin gobog lainnya umumnya dikoleksi oleh kolektor pribadi yang umumnya adalah orang asing.

Bagaimana dengan kolektor  lokal ?  Sepertinya kita tidak bisa berharap banyak.  Saat ini kolektor khusus uang uang gobog bisa dikatakan belum ada. Harganya yang sangat mahal seperti yang saya telah sebutkan di awal mungkin adalah salah satu alasannya.  Sedangkan alasan lainnya mungkin karena kesadaran kita yang memang kurang dalam urusan pelestarian budaya. Dibandingkan mengkoleksi benda kuno semacam ini, tampaknya mengkoleksi handphone atau game jauh lebih menarik bagi kebanyakan orang. Dibandingkan dengan berkunjung ke museum, mall masih jauh lebih menarik.

Akankah uang gobog wayang ini nantinya akan punah dan hanya akan menjadi sekedar  cerita sejarah belaka ? Kalau saya mengamati dari perkembangan numismatik khususnya penggemar koin, sepertinya jawabannya adalah tidak karena belakangan ini penggemar koin tua dan barang antik di Indonesia seperti semakin bertambah.

 

Koin Wayang Versi Baru

Balakangan ini sepertinya ada sedikit yang menarik dari transaksi koin kuno di tanah air yaitu munculnya versi koin baru yang sebelumnya hampir tidak terlihat di pasaran ataupun tidak tercantum di katalog. Hampir bisa dipastikan bahwa koin tersebut adalah berumur tidak terlalu tua alias koin baru.

Saya hanya bisa menduga bahwa koin seri ini dibuat oleh kalangan perajin di daerah Bali. Hal ini bisa dimengerti karena sebagian dari masyarakat pulau tersebut memiliki ketrampilan dan juga sudah menguasai teknik mengolah logam khususnya pembuatan koin gobog. Sebagian koin lagi mungkin dibuat di daerah lain.

Kehadiran koin wayang versi baru ini menurut pendapat saya pribadi adalah merupakan hal yang positif dalam perkembangan numismatik. Koin gobog wayang yang sebelumnya nyaris tidak terbeli dan juga tidak ada dipasaran menjadi bisa dimiliki dengan harga lebih murah. Masalahnya sekarang adalah dari segi design dan kualitas koin yang sepertinya masih perlu sedikit ditingkatkan.

Hal yang tidak mudah tentu saja karena untuk membuat gambar dalam ukuran kecil pada benda logam sangatlah tidak mudah. Hal inilah yang membuat koin gobog bergambar wayang umumnya cendrung berukuran besar.

 

Ditulis oleh : nyoman ardika 2010