KOIN
VOC
Sejarah
Seperti sudah diketahui VOC (Vereenigde
Oost-Indische Compagnie) atau Dutch East Indies Company
merupakan usaha dagang yang sangat besar dan kuat pada
jamannya. Disamping kuat secara finansial, usaha dagang
ini juga memiliki pengaruh yang besar dibidang politik.
Hal ini bisa dilihat dari keistimewaan mereka yang bisa
memiliki tentara serta mata uang sendiri.
Koin ini umumnya dikenal dengan nama Doit (bhs Belanda)
yang kemudian di Indonesia dikenal dengan sebutan Duit,yang
ada rata rata berangka tahun antara 1726 s/d 1794
saat itu berfungsi sebagai alat tukar di negara East Indies
(Indonesia), India, Ceylon dan Malacca. Perusahaan dagang
yang sangat besar dan ditakuti ini didirikan sekitar tahun
1602 namun akhirnya kolaps dan bangkrut tahun 1794.
Ukuran, Bahan dan Ciri
Cirinya
Koin VOC sangat mudah dikenali karena memiliki
ciri khas yaitu monogram (lambang) VOC pada
bagian depannya, sedangkan pada bagian belakangnya
memiliki beberapa variasi dan design namun
umumnya sebagian besar menampilkan gambar gambar
singa dan mahkota. Hal lain yang cukup menarik adalah
ukurannya yang relatif sangat kecil berdiameter
sekitar 22mm, berbahan campuran tembaga.
Jenis Koin
Dari sisi design dan tempat produksinya, koin VOC
bisa dibedakan menjadi 4 kelompok yaitu :
Holland

Sebagain besar berangka tahun 1726 sampai
1793
|
Utrecht
Umumnya
berangka tahun 1742 sampai 1794
|
West
Friesland

Umumnya berangka tahun 1729 sampai 1794
|
Zeeland

Umumnya berangka tahun 1726 sampai 1794
|
Di pasaran internasional, koin kuno ini dihargai cukup
murah yaitu berkisar antara $ 3 s/d $ 20 USD tergantung
kondisi barang (Referensi : situs lelang Ebay).
Sedangkan untuk pasaran di dalam negeri sepertinya
relatif susah untuk dijawab karena mempunyai rentang
harga yang sangat lebar.
Kenapa harganya begitu murah ?
Beberapa orang tampak meragukan kalkulasi atau perkiraan
harga yang saya tulis karena dianggap terlalu murah
atau bahkan tidak jarang disebut ngawur. Ahh, masak harganya
begitu murah ? Berikut saya merasa perlu menuliskan sedikit
penjelasannya.
Koin VOC atau yang juga dikenal dengan nama Doit ini
nilainya (saat itu) setara dengan 1/160 gulden atau penjelasan
lebih mudah 1 Gulden = 160 Duit. Gaji pegawai Indonesia
saat itu yang bekerja di perusahaan VOC adalah sekitar
5,25 gulden perbulan yang umumnya dibayar dalam bentuk
koin Doit. Jadi setiap pegawai lokal akan menerima 840
koin VOC perbulan. Karena usaha dagang VOC adalah
perusahaan besar di jamannya, memiliki pegawai sebanyak
36,000 orang sehingga setiap bulan ada ratusan ribu keping
uang VOC yang beredar dipasaran.
Dari kalkulasi ini wajar koin ini walaupun berusia tua
namun tidak termasuk koin langka sehingga harganya
tidak terlalu mahal. Kalau seandainya gaji rata rata pegawai
sekarang dihitung dengan nilai doit ( 5.000.000 rupiah
/ 840 doit) adalah sekitar Rp 6000. Jadi setelah ditambah
dengan nilai koleksi maka harga akhir sekitar 50.000/
keping adalah harga yang sangat wajar menurut saya. Justru
yang tidak wajar adalah kalau kita menemukan seseorang
yang menawarkan koin VOC ini seharga puluhan dan
ratusan juta atau bahkan tidak jarang seharga satu milyar
rupiah !
Saya kurang begitu tahu apakah koin VOC ini juga ada
versi palsunya ? Yang jelas koin VOC yang
beredar di pasaran memiliki beragam versi dan design
dan bahkan beberapa diantaranya memiliki ukuran yang
sedikit besar (over size ?). Yang lebih
menyulitkan lagi adalah katalog koin yang
biasanya dijadikan sebagai acuan atau referensi
cendrung tidak menulis secara lengkap tentang koin VOC
ini.
Beberapa kalangan kolektor koin mengatakan bahwa sebagian
koin yang beredar adalah palsu atau duplikat. Palsu
yang dimaksud bukanlah dibuat oleh pemalsu koin
jaman sekarang saja namun juga sudah dipalsukan
sejak jaman VOC dulu. Link diskusi tentang
topik ini bisa dilihat disini.
Pendapat yang masuk akal juga karena kalau kita
melihat dari bentuk dan design koin yang sangat sederhana
sepertinya untuk membuat duplikatnya tidaklah terlalu
sulit.
Beberapa pakar koin berpendapat bahwa koin palsu bisa
diidentifikasikan yang salah satunya adalah dengan cara
melihat hologram pada tulisan VOC. Selanjutnya disebutkan
bahwa huruf V harusnya terlihat masuk kedalam lingkaran
huruf O dan C jadi bukan bertumpuk menindih huruf O
dan C. Selengkapnya bisa dilihat lebih jelas pada monogram
VOC pada gambar dibawah ini.

Monogram logo VOC.
Sumber image : Wikipedia
Tentu saja hal ini hanyalah dugaan saja dan yang jelas
asli ataupun palsu, koin VOC tetap merupakan koin kuno
karena pemalsuan juga dibuat beberapa abad yang silam.
Sedangkan contoh koin yang saya pakai pada site ini
diambil dari koin yang sudah dilengkapi dengan sertifikat
keasliannya.

Koin bersertifikat seperti ini tentu saja berharga jauh
lebih mahal dibandingkan dengan koin polos
tanpa sertifikat. Namun bagaimana kalau sertifikatnya
dipalsukan ? Hmm . . . susah juga ya. Dari pada
bingung memikirkan uang asli dan uang palsu lebih baik
pertanyaannya dikembalikan lagi ke diri sendiri yaitu
tujuan awal menekuni hobby numismatik. Semasih kita puas
dan menyukai koleksi yang kita miliki, palsu atau asli
kadang menjadi tidak terlalu penting lagi.
Contohnya uang cendramata bergambar Sukarno yang sudah
jelas jelas palsu masih banyak juga yang menggemarinya.
Ditulis oleh : nyoman ardika 2010
Referesi :
Wikipedia
voccoins.blogspot.com,
Situs
lelang ebay
|