|  
                        MENGENAL HARGA UANG KUNO  
 Uang kuno identik dengan harga mahal. Iklan mini di sejumlah 
                        tempat yang menawarkan selembar uang kuno dengan harga 
                        ratusan ribu atau bahkan ratusan juta rupiah perlembar 
                        seakan menguatkan pendapat tersebut.
 Benarkah uang kuno harganya sedemikian 
                        mahal-nya ? Jawabannya adalah tergantung siapa yang Anda 
                        tanya, dimana membelinya dan siapa penjualnya. Membeli 
                        uang kuno pada penjual yang tidak paham tentang numismatik 
                        kemungkian besar Anda akan disodori harga yang fantastis. 
                        Tidak salah tentu saja, karena semasih ada pembeli berani 
                        membayar mahal maka masalahnya sudah selesai. Kemudian kalau Anda bertanya tentang 
                        harga pada orang yang paham tentang uang kuno, umumnya 
                        akan memberikan jawaban yang lebih sederhana dan nyaris 
                        seragam : Harga uang kuno ditentukan oleh kelangkaannya. 
                        Kelangkaannya ?! Lho, bukankah semua uang kuno adalah 
                        langka ? Terus, bagaimana mengetahui uang kuno tersebut 
                        jenis langka atau tidak ? Buku seperti Katalog 
                        KUKI adalah jawabannya. Buku tersebut memuat secara 
                        lengkap ratusan jenis dari uang kuno Indonesia lengkap 
                        beserta harga perkiraannya. Namun sebelum membuka halaman 
                        pada katalog tersebut, mungkin tulisan saya berikut ini 
                        ada gunanya.   Acuan 
                        Sederhana Menentukan Harga Uang Kuno  1. Kondisi Uang
 Uang kuno tentu saja susah ditemukan, 
                        namun yang lebih susah lagi adalah menemukan uang kuno 
                        dalam kondisi baru yang dalam dunia numismatik dikenal 
                        dengan nama UNC (Uncirculated). Untuk uang yang masih 
                        berlaku, uang dekil atau uang baru nilainya adalah sama 
                        saja, namun untuk uang kuno nilainya akan sangat berbeda. Hampir semua kolektor umumnya hanya berminat 
                        pada uang kuno kondisi UNC, sedangkan uang yang sudah 
                        beredar terlebih lagi uang yang dalam kondisi dekil umumnya 
                        kurang diminati. Uang jenis ini (kondisi dekil) tentu 
                        saja berharga sangat murah sehingga populer di kalangan 
                        kolektor pemula. Tentu saja, untuk uang kuno jenis langka 
                        adalah perkecualian. Secara sederhana, kondisi uang bisa dikelompokkan 
                        menjadi 3 yaitu Baru - Bagus - Biasa seperti tampak pada 
                        contoh gambar di bawah. Sedangkan untuk pengelompokan 
                        yang lebih detail, kondisi uang atau dikenal dengan istilah 
                        Grading, dibagi menjadi 9 kelompok. Selengkapnya bisa 
                        dibaca disini. 
 Uang kuno tidak lagi berfungsi sebagai 
                        alat tukar namun berubah fungsi sebagai barang dagangan. 
                        Jadi ibarat pakaian bekas dan pakaian baru tentu saja 
                        mempunyai harga yang berbeda. Demikian juga dengan pakaian 
                        dekil dan robek, nyaris tidak ada orang yang berminat 
                        untuk membelinya kecuali ada alasan khusus. 2. Nomor Seri
 
 Sepintas dua lembar uang di atas tampak 
                        persis sama, baik nominal maupun tahun emisinya namun 
                        memiliki harga yang sangat berbeda. Hal ini disebabkan 
                        karena nomor seri pada uang tersebut yaitu dikenal dengan 
                        istilah 1, 2 atau 3 huruf. Pada contoh di atas, tampak 
                        uang sebelah atas berseri 2 huruf berharga sekitar 400an 
                        ribu rupiah, sedangkan uang kedua dengan seri 3 huruf 
                        berharga 100 ribu lebih murah. Disamping itu, masih berkaitan dengan 
                        nomor seri, ada juga uang kuno bernomor seri cantik, nomor 
                        fancy, bernomor jalan, angka sama, dibaca menyerupai nama 
                        orang, berhurur AA, nomor seri pengganti (bernomor X ) 
                        dll.  3. Berurutan beberapa 
                        lembar  
 Uang yang memiliki nomor seri berurutan 
                        beberapa lembar, lebih langka dan sulit ditemukan dibandingkan 
                        dengan uang yang sama namun dengan nomor seri berbeda. 
                        Jadi untuk kasus transaksi uang kuno, membeli dalam jumlah 
                        banyak tidak selalu berarti lebih murah. 4. Nominal Besar
  
 Setiap penerbitan uang baru pasti akan 
                        diikuti penarikan uang lama. Namun karena alasan tertentu, 
                        sebagian kecil orang tetap menyimpannya sebagai kenang 
                        kenangan. Umumnya pecahan yang dipilih (untuk disimpan) 
                        adalah pecahan kecil, sedangkan untuk pecahan besar sepertinya 
                        hanya orang kaya, kalangan pedagang uang kuno dan kolektor 
                        numismatik saja yang mampu dan mau melakukannya. Sedangkan 
                        golongan masyarakat biasa cendrung akan cepat cepat menukarkannya 
                        sebelum "rugi" dan kedaluwarsa. Jadi sepertinya wajar kalau harga uang 
                        kuno pecahan besar (dengan seri tahun yang sama) umumnya 
                        berharga lebih mahal dibandingkan dengan pecahan di bawahnya. 
                        Dalam kondisi normalpun (uang yang masih berlaku), pecahan 
                        100ribu pasti lebih sulit ditemukan atau dimiliki dibandingkan 
                        dengan pecahan 10ribuan. Tidak percaya ? Coba saja periksa 
                        dompet anda sendiri . . . . 5. Pecahan Ganjil
 
 Umumnya uang pecahan pecahan besar lebih 
                        mahal dibandingkan dengan pecahan yang lebih kecil. Namun 
                        "rumus harga" itu tidak selalu benar. Uang kasus 
                        tertentu pecahan yang lebih kecil, khususnya pecahan ganjil, 
                        seperti Rp 5, 50, 500 atau 5000 tidak jarang berharga 
                        lebih mahal dibandingkan dengan pecahan di atasnya.  Hal ini disebabkan selain karena umumnya 
                        dari awal uang pecahan ganjil selalu diproduksi dalam 
                        jumlah yang lebih sedikit dibandingkan pecahan genap. 
                        Pecahan ganjil berfungsi sebagai pelengkap yang masih 
                        bisa digantikan. Misalnya 5 lembar pecahan 1000 bisa menggantikan 
                        pecahan kelipatan 5000, sedangkan untuk nominal yang lebih 
                        besar umumnya diwakili oleh pecahan 10000. Jadi tanpa 
                        pecahan 5000 pun transaksi masih bisa berjalan sehingga 
                        hal inilah yang membuat pecahan ganjil ini dibuat dalam 
                        jumlah terbatas. 6. Specimen
  
  Merupakan "Uang Contoh" yang 
                        tentu saja tidak berfungsi sebagai alat tukar. Sangat 
                        diminati dan memiliki nilai koleksi yang cukup mahal. 
                       7. Uncut
 Uang yang belum dipotong, terdiri dari 
                        beberapa lembar. Biasanya dijual oleh pihak bank sentral 
                        (Bank Indonesia) khusus untuk kalangan kolektor, lengkap 
                        dengan folder atau sertifikat keasliannya. Link 
                        image 8. Uang Cacat
  Salah cetak, salah potong tercetak terbalik 
                        dll. Uang jenis ini relatif sangan sulit diperoleh dan 
                        sekaligus bernilai jual cukup tinggi tidak terkecuali 
                        untuk uang baru yang masih berlaku sekalipun.  9. Lain lain
  Misalnya memiliki tanda tangan pejabat 
                        khususnya di bidang ekonomi dan keuangan, memiliki cap 
                        atau stempel tertentu dan lain lain. KESIMPULAN
 Jadi dari penjelasan saya di atas, tampak 
                        bahwa banyak faktor yang mempengaruhi harga dari uang 
                        kuno. Dalam ilmu ekonomi, dikenal istilah Permintaan dan 
                        Penawaran (supply and demand). Semakin banyak orang yang 
                        meminta atau membutuhkan namun persediaan barang terbatas 
                        maka harga akan menjadi mahal atau tinggi. Demikian juga 
                        sebaliknya. Kalangan numismatik memberikan jawaban 
                        yang lebih sederhana dan mudah dipahami yaitu harga uang 
                        kuno ditentukan oleh KELANGKAANNYA. Namun untuk golongan 
                        umum atau pemula tentu saja jawabannya ini masih tetap 
                        membingungkan. Bagaimana mengetahui perbedaan antara uang 
                        langka dan uang tidak langka ? Bukankah semua uang kuno 
                        berarti langka ? Buku panduan atau katalog seperti KUKI 
                        (Katalog Uang Kertas Indonesia) adalah jawabannya. Di 
                        katalog tersebut ditulis dengan sangat lengkap dan jelas 
                        tentang uang kuno Indonesia beserta perkiraan harganya. 
                        Sebagian isi atau ringkasan dari katalog KUKI bisa dibaca 
                        di link berikut.   Posted by uang-kedaluwarsa at 8:29 PM   Catatan : gambar 
                        uang specimen dan Uncut adalah image sumbangan dari rekan 
                        lain.
  
                        
                        
                             |