Seri Artikel :

Cerita Kehilangan Uang Kuno

 

Di penghujung bulan yang lalu atau tepatnya 25 Mei  2010, saya melakukan pengiriman sejumlah uang kuno ke salah seorang saudara di Jakarta. Karena uang di dompet yang nyaris kosong maka saya nekad mengirimnya lewat surat post biasa alias surat berperangko tanpa nomor resi apapun.

Sekarang sudah akhir bulan June, jadi sudah lebih dari satu bulan  surat saya belum juga sampai ke tujuan. Sedikit tambahan, surat dikirim  dari  suatu tempat di  luar negeri, namun walaupun demikian  waktu sebulan sepertinya sudah terlalu lama dan tidak wajar. Jadi tidak berlebihan kalau saya simpulkan bahwa surat yang saya kirim telah hilang dalam perjalanan.

Cerita ini sengaja saya tulis sekedar untuk mengingatkan pada pembaca lainnya yang mungkin melakukan transaksi uang kuno ataupun surat menyurat biasa agar lebih hati hati, jangan sampai kejadian bodoh bin tolol ini terulang. Segala resiko hendaknya dimininalisir walaupun kadang berarti harus membayar lebih banyak.

Sebagai catatan tambahan saya lampirkan juga data uang yang hilang tersebut . Jadi jangan sampai  ada Pembaca yang bertransaksi dengan uang colongan. Datanya sebagai berikut :

  1. Tiga (3) lembar uang monyet Rp5 dengan nomor berurutan. Nomor seri 5ABV2185, 2186, 2187 
  2. Dua (2) lembar seri pekerja Rp1000, nomor seri  EFZ 13042, uang kedua nomor seri lupa dicatat
  3. Satu (1) lembar seri pekerja Rp10.000 nomor seri MWY 06486. Semua uang dalam kondisi UNC

Contoh image :

 

 

Dari cerita dan pengalaman sejumlah rekan yang saya tanyakan mendapatkan sejumlah informasi bahwa kejadian seperti ini (surat hilang, paket kiriman tidak utuh dll) sudah cukup sering terjadi pada post di negara kita. Expedisi lain yang lebih mahal dan tercatatpun tidak 100% aman.   Beberapa rekan saya yang bisnis di bidang fotografi, beberapa kali kirimannya pernah hilang ! Jadi dari segi nilai uang, saya masih lebih beruntung dari teman saya.

Sedikit perbandingan, saat saya berdomisili di negara lain (Jepang) sudah melakukan ratusan kali transaksi uang kuno dan  pengiriman dokument penting lainnya tanpa pernah sekalipun mengalami kehilangan atau keterlambatan, padahal hampir sebagian besar saya kirim lewat post biasa. Jadi sepertinya dari segi kejujuran dan profesionalitas, kita masih perlu banyak belajar.

Terakhir,  saya cuma bisa berharap agar oknum yang telah mengambil surat kiriman saya berbahagia. Dengan selalu berpikir dan berbuat positif maka kita akan mendapatkan hasil yang positif dan sebaliknya. Itu namanya hukum karma.

[end]