Yakuza mafia gaya Jepang
Jepang dikenal sebagai salah satu negara
yang memiliki tingkat kriminalitas yang sangat rendah. Hampir
semua tempat di negara tersebut bisa kita kunjungi dengan
aman. Kasus seperti pencopetan atau perampokan relatif jarang
di temukan di negara tersebut. Suasana aman ini bukan cuma
sebatas siang saja namum juga pada malam hari.
Apakah hal ini berarti tidak ada orang
jahat, preman atau sejenisnya di negara tersebut ? Tentu
saja ada. Membicarakan tentang pelaku kriminal di Jepang,
umumnya selalu menunjuk pada satu nama yaitu Yakuza, mafianya
Jepang. Apa yang dimaksud dengan yakuza, sejarah, bidang
usaha mereka dan sebagainya saya coba tulis dalam atikel
singkat di bawah ini.
Yakuza di masa lalu
Sejarah kemunculan mereka cukup unik,
diawali dengan berkuasanya Shogun Tokugawa (1612) yang berhasil
menyingkirkan penguasa sebelumnya. Sebagian dari para samurai
pendukung dari penguasa yang lama sepertinya enggan untuk
bergabung dengan dengan penguasa baru. Kelompok ini akhirnya
cendung berubah menjadi penggangu keamanan.
Untuk mengatasi kelompok samurai pengganggu
yang sering disebut Kabuki Mono
ini, dibentuklah kelompok pengaman desa, Machi
Yokko, yang anggotanya direkrut dari masyarakat biasa,
namun ternyata cukup kuat dan mampu mengusir para penganggu
tersebut. Masalahnya menjadi semakin rumit karena setelah
berhasil mengatasi kelompok samurai pengangguran tersebut
kini giliran kelompok pahlawan itu yang menganggur. Dari
sinilah akhirnya cikal bakal lahirnya kelompok yakuza ini
lahir. [sumber : wikipedia]
Asal nama Yakuza
Sebagian dari golongan Machi Yokko, pengaman desa itu memilih
profesi menjadi Bakuto, penjudi dengan permainan kartu.
Nah diantara sekian banyak kombinasi konfigurasi kartu itu,
ada yang namanya gkartu sialh karena berakhiran nol. Kartu
itu adalah kombinasi kartu dengan nilai 8-9-3, yang dalam
bahasa Jepang bisa dibaca Ya-Ku-Za, yang akhirnya menjadi
sebutan populer untuk golongan ini. Dari kaum penjudi ini,
tradisi menandai diri dengan tattoo sekujur badan (
irezumi) dan potong jari (yubitsume)
sebagai bentuk penyesalan ataupun sebagai hukuman karena
gagal melaksanakan tugas dan kewajiban dimulai.
Untuk masyarakat umum, kata yakuza ini biasanya jarang disebut
denga terang terangan dalam percakapan sehari hari, apalagi
kalau percakapan dilakukan di luar rumah. Sebagai gantinya
mereka biasanya memakai kode dengan menggoreskan telunjuk
membentuk garis miring ke pipi sendiri seakan membuat goresan
pedang atau dengan menyebut angka 893, yang artinya sama
saja. Dalam bahasa yang lebih formal, seperti berita televisi,
berita koran atau lainya biasanya disebutkan atau ditulis
dengan kata "Bouryokudan"
atau group kekerasan. Kelompok ini menjadi sangat kuat dan
sulit dibrantas yang salah satu sebabnya adalah karena mempunyai
sistem kekrabatan dan kesetiaan yang sangat tinggi.
Yakuza di masa sekarang
Sekarang ini Jepang dikenal sebagai negara
modern namun para bekas Kabuki Mono, ini tetap eksis karena
mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman walaupun tetap
tidak meninggalkan tradisi dan budaya lama mereka yaitu
men-tatoo seluruh tubuh. Tatoo ini adalah semacam identitas
atau tanda pengenal yang sangat membedakan dengan masyaraktat
lainnya. Namun tentu saja, kalau berpakaian lengkap maka
perbedaan ini tentu saja tidak akan keliahatan.
Ciri dan penampilan
umum
Kalau dilihat sepintas, penampilan mereka sedikit susah
dibedakan dengan orang kebanyakan. Sehari hari mereka mengenakan
berpakaian kerja standar yaitu jas, dasi dan tas kerja.
Tentu saja karena mereka juga adalah pekerja bukan pengangguran.
Namun tambahan identitas atau aksesoris lain membuat penampilan
mereka menjadi berbeda seperti berkaca mata hitam, kemudian
rambut biasanya dicukur cepak dan pendek ala militer atau
sedikit panjang dan disisir sangat rapi kebelakang ala Robert
de Niro, pemeran bos mafia Italia dalam film "God Father".
Sepatu juga bukan hitam standar seperti pilihan orang Jepang
kebanyakan, namun hitam bermotif. Pakaian atau jas juga
kadang bukan hitam, tapi putih dari atas sampai bawah. Yang
paling kentara biasanya bahasa dan pilihan kata mereka yang
sangat khas serta cara hormat yang diluar kebiasaan walaupun
masih dengan membungkukkan badan juga.
Khusus untuk jabatan tertinggi, atau The
Big Boss bisanya memakai pakian tradisional yaitu kiomono.
Agar tidak bingung perlu dicatat bahwa kimono ada dua jenis
yaitu untuk wanita dan pria. Selama ini kimono memang dikenal
sebagai pakaian tradisional wanita Jepang seperti halnya
kebaya di Indonesia padahal anggapan itu sedikit keliru
jadi yang benar adalah pakaian tradisional Jepang.. Lha
iya, masak ada preman brewokan dan bertatoo pake kebaya
yang benar aja !
Di setiap daerah biasanya ada tempat tempat tertentu yang
merupakan "daerah kekuasaan " mereka. Tempat itu
mereka mendirikan berbagai tempat usaha mulai dari kantor,
bar, restorant dll. Sebagian besar berlokasi di kota besar
atau kota menengah. Desa atau dusun terpencil biasanya kurang
diminati. Terang saja, masak preman bertato namun bercocok
tanam.
Bidang usaha
Usaha mereka sangat beragam. Usaha tradisional
mereka ada tiga usaha yaitu hutang piutang, judi dan tempat
pelacuran, namun karena judi dan pelacuran di era modern
dilarang di Jepang, usaha mereka beralih ke bidang pachinko
dan memproduksi film porno. Mereka juga menguasai bisnis
property, perdagangan, konstruksi, perbankan atau bahkan
saham. Belakangan bidang politik juga tidak lepas dari cengramannya.
Namanya juga penjahat, dalam menjalankan usahanya mencampurnya
dengan intimidasi, ancaman bahkan tidak jarang disertai
pembunuhan seperti kejadian baru baru ini, seorang gubenur
suatu daerah yang dibunuh karena menolak meloloskan tender
proyek dari salah satu perusahaan golongan ini.
Setiap event atau keramaian seperti matsuri
(festival budaya) misalnya selalu diramaikan oleh semacam
warung tenda atau pedagang kaki lima. Setahu saya pedagang
ini dikontrol dan diorganisasikan oleh golongan yakuza bahkan
tidak jarang mereka sendiri ikut berdagang di dalamnya.
Demikian juga dengan pedagang yang kadang berjualan di emperan
toko pada waktu dan tempat tertentu yang secara hukum adalah
dilarang namun karena diorganisasikan oleh kelompok "khusus"
maka keberadaan mereka relatif aman untuk masa tertentu.
Tidak jarang "pedagang sementara" ini adalah orang
asing yang menjajakan tas dan jam tangan bermerek terkenal
(tapi palsu), aksesoris, vcd dll. Jadi kalau Anda juga berminat
melakukannya, pastikan Anda meminta ijin dulu pada "penguasa"
daerah tersebut. Informasi lengkap bisa didapatkan dengan
mudah lewat pedagang lain.
Hutang pitang yang tidak tertagih atau
kredit macet biasanya besar kemungkinan pihak kreditor akan
memanfaatkan organisasi mereka untuk jasa penagihannya,
karena sering cara kerja mereka lebih efektif dari pada
cara normal. Itulah yang mungkin menyebabkan organisasi
mereka bisa tetap bertahan sampai saat ini.
Fenomena unik
Yakuza adalah fenomena menarik menurut saya, bukan
sekedar preman jalanan seperti yang umum saya kenal selama
ini. Disaat pelaku kejahatan umumnya harus menyembunyikan
identitas dirinya dari kejaran pihak berwajib, mereka justru
tampil sebaliknya, tampil beda dengan gaya pakaian, bahasa
khusus dan tatoo sekujur tubuhnya. Kesetiaan mereka pada
organisasi dan aturan yang sangat keras atau potong jarinya
untuk tiap kesalahan yang dibuat.
Kalau anda menduga pelaku kejahatan terjadi
karena kemiskinan dan pendidikan yang rendah, bisa jadi
anda salah. Golongan yakuza di Jepang khususnya untuk level
pemimpinnya ternyata berpendidikan sangat tinggi untuk mengimbangi
bidang usaha mereka yang juga semakin komplek.
Walaupun mereka digolongkan sebagi penjahat,
umumnya kejahatan yang mereka lakukan lebih terorganisir
dengan rapi jadi tidak asal bacok tanpa alasan. Mereka juga
tidak mau berurusan dengan hukum untuk sesuatu urusan yang
tidak mendatangkan uang. Namun seunik apapun, mereka tetap
adalah golongan mafia atau preman jalanan, jadi sebisa mungkin
tidak sampai berurusan dengan mereka adalah jauh lebih baik.
Namun kadang bukan hal tidak mungkin kalau
sewaktu waktu kita akan bertemu dengan golongan mereka,
misalnya di dalam bis, kereta api warung ataupun rumah makan,
karena walaupun jagoan, kalau lapar mereka kan perlu makan
juga. Alihkan perhatian atau pandangan mata anda ke tempat
lain, seperti yang dilakukan oleh orang jepang kebanyakan.
Hindari kontak mata langsung atau memandang penuh selidik
atau ingin tahu orang yang jelas jelas tidak anda kenal,
selain tidak sopan juga bisa memancing orang yang bersangkutan
untuk marah. Walupun orang tersebut bukan golongan penjahat
sekalipun, siapapun sepertinya tidak akan senang atau bahkan
marah kalau dipandang tanpa sebab. Tidak percaya ? Coba
saja kalau berani !
Ditulis oleh : nyoman ardika
Osaka, September 2007
Salam
REFFENSI : Wikipedia
Reffrensi photo : Cover buku terbitan Kodansha International
top page
|