Mengenal Makanan Mentah

 

Sushi dan Sashimi, dua nama makanan yang mungkin sudah sangat terkenal. Tentu saja karena tidak seperti layaknya makanan standard lainnya yang biasanya dimasak atau dihidangkan matang, makanan ini adalah disajikan apa adanya alias mentah. Cara penyajian makanan yang tentu saja tidak lazim ditemukan di banyak budaya lain, jadi wajar kalau banyak orang yang sulit untuk menerima atau mencobanya.

Jangankan memakannya, medengar namanya saja sudah cukup membuat banyak orang bergidik, perut langsung mual. Namun bagaimana mungkin makanan aneh ini malah digemari di negara tersebut, berikut tulisan kecil yang mungkin bermanfaat.

Segar berarti mentah

Segar berarti mentah, namun tidak semua yang mentah berarti segar. Sepertinya semua orang juga pasti setuju dengan pendapat ini. Namun segar berarti bisa dimakan mentah, hal ini tentu saja sulit diterima oleh banyak orang, kecuali sayur tentu saja. Itupun tidak semua jenis sayur bisa dimakan mentah. Segar berarti tidak berbau, atau amis untuk jenis ikan. Kalau sudah amis berarti sudah tidak segar lagi jadi tidak boleh dimakan mentah. Jadi kata segar untuk standar menu sushi dan sashimi adalah sangatlah ketat. Jadi tidak asal makan begitu saja.

Sepertinya bagian ini akan sedikit membingungkan untuk kebanyakan orang. Bukankah semua ikan berarti amis ? Inilah image saya yang ternyata kurang tepat tentang makanan Jepang. Untuk situasi di negara kita yang cendrung panas, mungkin benar namun untuk negara Jepang, situasinya sedikit berbeda. Ikan mentah pada makanan sushi dan sashimi, hampir tidak berbau. Jadi inilah standard awal dari makanan agar bisa disajikan dengan mentah.

Perbedaan sushi dan sashimi

Sushi dan sashimi umumnya adalah ikan laut. Cara penyajiannya adalah ikan atau udang dibersihkan, dibuang bagian kulitnya jadi hanya bagian dagingnya saja yang dimanfaatkan. Diriis tipis dan disajikan bersama sause bening mirip kecap asin serta wasabi, semacam bumbu dengan rasa mirip mustard. Menu ini disebut dengan Sashimi, namun kalau disajikan di atas sekepal nasi disebut dengan Sushi.

 

Jenis makanan mentah

Ikan laut

Hampir semua ikan laut bisa dihidangkan dengan mentah termasuk juga udang dan kerang. Jenis ikan yang umumnya paling digemari adalah ikan tuna, kakap merah dan udang.

Walaupun sangat sederhana dan nyaris tanpa olahan ternyata makanan ini berharga cukup mahal yaitu minimal 100 yen (10.000 rupiah) untuk satu potong Sushi saja. Mahal ? Mungkin. Namun untuk ikan jenis tertentu seperti tuna atau kakap merah harganya akan jauh lebih mahal, dua atau tiga kali lipatnya dari jenis ikan biasa. Bagi orang asing yang tidak bisa makan ikan mentah, bisa memilih sushi isi telor atau isi mentimun. Harganya ? sama saja dengan harga ikan.

Telor mentah

Pada makanan jenis lain seperti Sukiyaki misalnya adalah daging sapi (rebus) yang dihidangkan bersama sebutir telor mentah. Telor yang dipakai pada masakan Sukiyaki ini umumnya adalah telor "khusus" jadi sedikit berbeda dengan telor yang umumnya. Secara umum, semua makanan tidak terkecuali telor sekalipun memiliki tanggal kedaluwarsa jadi khusus untuk telor yang akan dimakan mentah tentu saja memiliki aturannya yang lebih ketat lagi.

Daging

Seperti sudah ditulis di awal, Sushi dan Sashimi umumnya adalah terbuat dari ikan laut namun pada tempat tertentu kadang kita jumpai juga sashimi daging sapi, ayam dan sashimi daging kuda (Basashi). Umumnya restoran atau rumah makan jenis ini bersifat khusus yang artinya rumah makan spesialis yang fokus di bidang satu jenis daging saja dan tidak menghidangkan menu daging lain.

Berbeda dengan ikan laut yang hampir semua bagian dagingnya bisa dimakan bagian mentah, sedangkan untuk daging hanya bagian tubuh tertentu saja yang bisa dimanfaatkan atau dianggap aman untuk dimakan mentah. Jadi tidak akan mungkin ada menu paha ayam mentah. Standard kesehatan tentang makanan yang sangat ketat di negara tersebut membuat menu mentah semacam ini relatif jarang dijumpai dan tidak banyak restoran yang mempunyai ijin untuk menjualnya.


Sashimi dari daging kuda
sumber image : wikipedia

 



Ditulis oleh : nyoman ardika

Osaka 05 Oktober 2010
Revisi terakhir :

Referensi :

 


top page



Ilustrasi
Sumber image : Wikipedia

|| About Me || Aturan Copy Artikel dan Photo || Contac Me ||