Bagian 1
Mengenal Uang Yen
Tulisan berikut mencatat hal kecil dan spele tentang alat
tukar di negara Jepang yaitu yen. Namun dari hal yang kecil
ini ternyata kita bisa menemukan banyak hal baru dan menarik.
Berikut tulisan lengkapnya.
Gambaran umum
Kalau dibandingkan dengan dolar Amerika,
poundsterling ataupun uang negara maju lainya maka uang
yen akan terasa sedikit aneh karena memiliki angka pecahan
nominal yang relatif besar. Pecahan terkecil yang dimiliki
adalah 1 yen dan pecahan terbesar adalah 10.000 yen atau
setara dengan 1 juta rupiah. Namun hal ini tentu saja tidak
bisa dijadikan ukuran bahwa uang yen memiliki nilai tukar
yang rendah. Bagi mereka yang sudah pernah berurusan dengan
Money Changer pasti tahu kalau pecahan terkecil yang bisa
ditukarkan adalah pecahan 1000 yen dan berbahan kertas (banknotes).
Sedangkan pecahan yang lebih kecil berbentuk koin dianggap
tidak lebih dari uang sen (uang recehan) yang umumnya tidak
laku untuk ditukarkan.
Sedangkan untuk di negara Jepang sendiri,
nominal terkecil yang bisa dibelanjakan (mungkin) adalah
koin 100 yen (Rp 10.000). Dibawah harga tersebut nyaris
tidak ada barang apapun yang bisa dibeli. Namun walaupun
begitu bukan berarti pecahan 1 yen tidak ada artinya sama
sekali karena karena harga barang tidak selalu harus genap.
Harga permen misalnya mungkin seharga 100 yen, plus pajak
5% kan menjadi 105 yen, atau barang lain sehartga 102 yen.
Jadi disaat inilah pecahan kecil ini menjadi sangat penting.
Menurut catatan sejarah, sebelum masa
perang dunia ke dua, nominal pecahan tertinggi yang mereka
miliki adalah 100 yen sedangkan untuk transaksi yang lebih
kecil digunakan pecahan Sen. Satuan Sen ini kemudian dihapuskan
dan sebagai gantinya mulai menerbitkan pecahan yang lebih
besar yaitu 1000 yen (1950), 5000 yen (1951) dan terakhir
pecahan dengan angka fantastis 10.000 yen tahun 1958. Komposisi
pecahan ini tetap tidak berubah sampai sekarang seperti
yang ditunjukkan pada contoh gambar di bawah ini :
Contoh Uang Koin
Tampak depan dan belakang. (Perbandingan
ukuran masing masing pecahan, sesuai dengan gambar)

Contoh Uang Kertas
Gambar sudah dimodifikasi (ukuran panjang
dan lebar dibuat seragam) jadi tidak bisa dijadikan acuan
untuk data yang lebih spesifik. Pecahan terbesar, 10000
yen seharusnya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari
pecahan lainnya.

Pecahan 1000 yen

Pecahan 2000 yen, cukup unik karena hampir tidak ditemukan
dalam transaksi sehari hari.

Pecahan 5000 yen. Pecahan ini juga relatif jarang dipakai.

Uang pecahan terbesar tahun 2004 ini sepintas sangat mirip
dengan edisi lama (1993). Bagi Anda yang tidak sempat mengenal
pecahan 10 ribu lama dan ingin melihat perbedaannya, silakan
letakkan pointer Anda di atas gambar.
Pelajaran menarik tentang
uang Yen
01. Selalu tersedia dalam jumlah
yang cukup
Kalau kita berbelanja di warung atau toko
di Jepang, maka kita akan selalu mendapatkan uang kembalian
dalam jumlah yang lengkap sampai pada pecahan terkecil yaitu
1 yen. Jadi kembalian dalam bentuk permen dan sejenisnya
sama sekali tidak dikenal dalam budaya mereka. Kalau di
negara kita, uang receh cendrung dipandang sepele atau merupakan
barang langka yang susah dicari, namun tidak demikian halnya
dengan di negara tersebut.
Transaksi sekecil apapun walau dibayar
dengan pecahan besar, bagi pihak pedagang tetap wajib untuk
dilayani. Pihak pedagang akan dianggap tidak serius dalam
berbisnis kalau gagal menyediakan uang kecil dan dianggap
tidak sopan kalau menolak uang pecahan besar atau menyuruh
pembeli untuk menggunakan uang pecahan lain yang lebih kecil.
Pembeli adalah raja, jadi adalah hak pembeli untuk membayar
dengan menggunakan pecahan mana saja.
Pentingnya fungsi uang recehan ini akan
sangat terasa khususnya saat menggunakan, kereta api, vending
machine serta bus kota. Bagian yang saya sebutkan terakhir
yaitu bus kota, mungkin adalah yang terpenting atau bahkan
bisa jadi akan berakibat fatal kalau Anda melupakan. Walaupun
di setiap bus selalu tersedia mesin penukaran uang, namun
pecahan tertinggi yang bisa diterima adalah pecahan 1000
yen, sedangkan pengemudi sama sekali tidak melayani tukar
uang selain lewat mesin yang telah disediakan.
Setiap orang, umumnya memiliki dua dompet
tempat menyimpan uang yang salah satunya adalah dipakai
khusus untuk menampung uang logam. Beberapa jenis dompet
model tertentu kadang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
uang kertas dan uang logam sekaligus.
02. Mudah dikenali tidak terkecuali
untuk para tuna netra
Sebetulnya tanda semacam ini yang umum
disebut dengan blind code dimiliki oleh hampir semua mata
uang dunia, khususnya untuk design baru, tidak terkecuali
untuk uang rupiah. Sedangkan untuk uang yen, sepertinya
relatif mudah untuk diidentifikasikan karena mereka hanya
memiliki 4 pecahan uang kertas saja, sedangkan rupiah saat
ini memiliki 7 pecahan uang kertas. Adapun tanda tersebut
adalah berupa tanda garis untuk uang 1000 yen, tiga bulatan
untuk 2000 yen, satu tanda bulat untuk 5000 yen dan garis
siku siku untuk pecahan terbesar 10.000 yen.
Sedangkan untuk uang logam atau koin tentu
lebih mudah lagi karena masing masing koin memiliki ukuran,
berat, warna dan juga bentuk yang sangat berbeda. Koin terbesar
dan paling berat adalah pecahan 500 yen berwarna kuning
berbahan nikel sedangkan koin paling kecil dan paling ringan
berbahan aluminium adalah 1 yen berwarna perak dan sisanya
adalah uang 100 yen. Bagaimana dengan pecahan ganjil 50
dan 5 yen ? Dua uang ini tentu tidak perlu lagi jelaskan
lagi karena karena paling mudah dikenali. Kalau tangan Anda
merasakan sesuatu yang berlubang pada bagian tengahnya,
itu pasti adalah koin 50 kalau terasa berat dan 5 yen kalau
ringan. Jadi sepertinya semua pecahan dari koin ini dibuat
dengan perhitungan yang sangat cermat dan teliti.
Ukuran dan berat uang koin dan kertas ini
sepertinya sudah baku dan tidak berubah sepanjang tahun.
Perubahan sekecil apapun sepertinya akan berdampak sangat
luas khususnya perubahan besar besaran pada seluruh vending
mesin penjual miniman, mesin penjual tiket kereta api dll.
03. Nilai yang hampir stabil dan
rendah inflasi
Sehat ataupun sakitnya perekonomian suatu
negara bisa dinilai dari stabil ataupun lemahnya nilai tukar
dari mata uang negara yang bersangkutan. Dalam urusan yang
terakhir ini sepertinya uang yen menunjukkan kelasnya sebagai
mata uang dunia. Harga barang di Jepang bisa dikatakan relatif
stabil dan tidak mengalami perubahan yang berarti. Contoh
mudah adalah harga karcis atau tiket kereta api yang selama
sepuluh tahun nyaris tidak berubah sama sekali.
Berbeda kasusnya dengan nilai rupiah yang
terus menerus mengalami penurun selama sepuluh tahun terakhir
ini, uang yen malah sebaliknya. Nilai tukar yen terhadap
dolar justru dari tahun ketahun malah semakin kuat. Satu
USD bernilai 360 yen pada tahun 1949 menjadi 90.37 pada
bulan oktober 2009. link.
Hal ini tentu tentu saja menguntungkan dari satu sisi namun
sekaligus juga merugikan dari sisi lain.
04. Uang dekil yang jarang ditemukan
Uang yen dengan kondisi dekil dan kotor
sepertinya hampir tidak ditemukan di negara tersebut. Kebanyakan
uang yang beredar nyaris dalam kondisi baru. Tidak terlalu
jelas, apakah hal ini disebabkan karena clean money policy
dari bank sentral mereka atau karena bahan dari uang tersebut
yang konon terbuat dari kertas
Washi yang terkenal kualitasnya dan bahkan bisa dipakai
sebagai bahan pelapis pintu geser ?
Mungkin ada rekan pembaca yang bertanya
"Apa gunanya uang kondisi baru, toh kalau dibelanjakan
nilainya sama saja !" Ye tentu saja nilainya sama saja,
namun sepertinya akan terasa janggal dan tidak lucu kalau
transaksi di rumah sakit, hotel ataupun rumah makan yang
menuntut standar kesehatan yang tinggi, kembalian yang kita
terima adalah uang lusuh dan dekil.
05. Design dan warna yang nyaris
sama sepanjang tahun
Jepang sangat pelit dalam mengeluarkan
uang model baru jadi uang yang beredar sekarang nyaris sama
sepanjang tahun. Uang yang ada berlaku sekarang adalah series
tahun 2004 kecuali untuk pecahan 2000 yen yang merupakan
seri tahun 2000. Jadi dalam kurun enam tahun sepertinya
hampir tidak ada uang model baru yang beredar. Khusus untuk
design uang baru umumnya mempunyai pola yang nyaris seragam
yaitu bulatan putih yang berisi gambar transparan atau gambar
air pada bagian tengah kemudian gambar tokoh selalu terletak
di sebelah kanan.
06. Relatif sulit dipalsukan
Uang yen dikenal sebagai salah satu mata
uang yang relatif sulit dipalsukan. Design uang yang nyaris
tetap tanpa banyak berubah mungkin bisa dijadikan indikasi
dari rendahnya pemalsuan pada uang mereka. Teknik mesin
fotocopy yang sudah sangat majupun cukup kesulitan mencopy
uang ini karena adanya stiker bulat berwarna perak yang
otomatis akan berubah menjadi bulatan hitam saat mencoba
untuk digandakan.
07. Gambar tokoh atau pahlawan
yang unik
Kalau kita perhatikan gambar tokoh yang
tercetak (selalu) pada sebelah kanan uang yang ada, tentu
akan timbul pertanyaan umum. "Siapakah gambar tokoh
tersebut ?". Yang jelas, tidak ada gambar kaisar atau
keluarga kerajaan seperti yang ada pada uang negara monarki
lainya, juga tidak menampilkan tokoh kepala negara. Yang
ditampilkan justru kebanyakan adalah tokoh pendidikan, peneliti
atau bahkan penulis novel yang dinegara kita nyaris tidak
dianggap terlalu penting.
Keterangan gambar pada uang
Yen
Uang kertas
- Pecahan 1000 yen menampilkan gambar Hideo
Noguchi, seorang peneliti bakteriologist sedangakan
pada gambar belakang adalah gambar gunung Fuji.
- Pecahan 2000 yen memuat gambar Shureimon
Gate, pintu gerbang yang terdapat di prefekture Okinawa,
daerah paling selatan dari negara tersebut. Sedangkan
gambar belaka yang memuat ilustrasi dari lukisan Genji
Monogatari atau Hikayat Cerita Genji.
- Pecahan 5000 yen memuat gambar tokoh Ichiyo
Higuchi, seorang novelist wanita, sedangakan pada
bagian belakang menampilkan gambar bunga Iris.
- Pecahan terbesar yaitu 10000 yen yang setara dengan
1 juta rupiah memuat gambar tokoh Yukichi
Fukuzawa, seorang tokoh pendidikan. Sedangkan bagian
belakang menampilkan gambar patung terkenal yang terdapat
di kuil Kyoto, Byodoin Phonix.
Uang logam
Hampir sebagian besar menampilkan gambar
floral yaitu bunga sakura (100yen), chrysantemum (50yen),
paulownia,
daun bambu dan jeruk (500yen), dan padi (5yen). Satu satunya
perkecualian mungkin adalah koin 10 yen yang menampilkan
gambar kuil (Byodoin
Temple) pada sisi depannya namun bagian belakangnya
masih tetap menampilkan gambar tumbuhan (evergreen tree).
Sebagian besar koin yang ada menggunakan
huruf kanji, namun pada sebelah sisinya, satuan naminalnya
dicantumkan juga dalam angka arab. Namun khusus untuk pecahan
5 yen adalah perkecualiannya karena baik huruf maupun angka
satuan tercetak dalam angka kanji.
Semoga bermanfaat
Osaka, 7 Maret 2010
Ditulis oleh : nyoman ardika
Revisi terakhir : 30 May 2010
Referensi :
top page
|