Panduan Sederhana
Membeli Kamera
SLR analog

Gambar 3.1
: Lima langkah pemeriksaan awal
Pengantar
Era keemasan kamera film sudah lewat digusur oleh kamera
digital namun bukan berarti kamera film hilang begitu
saja. Sebagian kecil photographer muda tampaknya ada
yang menaruh perhatian pada kamera antik tanpa sensor
ini namun sering keinginan ini harus diurungkan karena
bingung menentukan kriteria kamera yang harus dibeli.
Kadang untuk hal sederhana sekalipun seperti menentukan
kondisi barangnya, apakah masih berfungsi bagus atau
rusak saja tampaknya tidak mudah. Maklum kamera antik
yang bisa dijalankan tanpa battery ini tidak punya monitor
dibagian belakang untuk preview hasil jepretan.
Saya sebelumnya juga sempat mengalami hal yang sama.
Berdasarkan pengalaman beberapa kali transaksi, saya
menjadi sedikit mengetahuinya dan bersama ini dengan
segala keterbatasan dan kekurangannya, saya memberanikan
diri untuk menuliskannya dengan harapan mudah mudahan
bermanfaat. Segala kekurangan dan kesalahan jadi tolong
dimaafkan atau dikoreksi. Terima kasih.
BAGIAN I
Survery Perbandingan Harga
Hal pertama, sebelum cek fisik dilakukan adalah mengecek
kelayakan harga. Harga yang ditawarkan hendaknya sesuai
dengan harga yang berlaku di pasaran, untuk type dan
jenis kamera yang sama. Kalau harganya sudah didapatkan
dan dianggap sesuai, barulah langkah di bawah ini dilakukan.
Lha, kalau harganya sudah terlalu mahal, apanya mau
dicek ? Barang katagori langka atau collection items
adalah perkecualian.
Langkah di
bawah ini berlaku pada semua kamera film analog mekanik
type SLR, sedangkan untuk kamera rangefinder, pocket,
kamera berbahan plastik, sedikit berbeda namun tampaknya
pointnya sama saja. Beberapa langkah mungkin tidak bisa
dilakukan seperti memeriksa Mirror atau melepas lensa
yang tidak mungkin dilakukan pada kamera tertentu, sehingga
bagian ini dilewatkan saja.
BAGIAN II
Memeriksa Bagian Luar Kamera
Terdiri dari 4 langkah yang meliputi pemeriksaan body
secara umum, viewfinder dan metering. Kemudian membandingkannya
dengan harga yang ditawarkan. Kalau harga dirasa terlalu
tinggi dan tidak sesuai dengan kondisi barang maka 5
langkah selanjutnya sepertinya tidak perlu dilanjutkan.
Point 1 |
Body
Meliputi kemulusan barang ( benturan, goresan,
lecet, karat ). Lecet dan goresan yang super
halus (goresan rambut) kadang sedikit susah
dilihat. Dengan sedikit mengubah sudut pandang,
memiringkan, mendekatkan dan menjauhkan
ke arah lampu kadang bisa membantu. Menggunakan
alat bantu seperti kaca pembesar tentu lebih
baik lagi. |
2 |
Tombol
Pastikan semua tombol berfungsi normal atau
bisa diputar dengan mudah. Shutter. Kokang
kamera dan jepret. Coba minimal dalam 3 speed
yang berbeda tertinggi, terendah, menengah.
Coba juga posisi Auto, B dan M90/60 kalau
ada. Setiap posisi berbeda normalnya akan
menghasilkan suara yang juga berbeda. |
3 |
Viewfinder
Intip, check debu, sampah, jamur dan fogg.
Debu bisa beberapa titik, banyak titik,
mengumpul atau menyebar. Kalau menggumpal
besar kemungkinan bukan debu namun sudah
digolongkan sebagai sampah. Kalau jamur
biasanya seperti benang atau kerak tidak
beraturan atau bisa juga menggumpal berakar
atau bahkan mungkin berbunga dan berbuah
kalau sudah parah ( joke !). Fogg maksudnya
berkabut putih, pandangan tidak jelas mirip
ketika kita baru bangun pagi. Dengan lensa
terpasang, periksa kebersihan (split) screen.
Kalau ditemukan debu atau kotoran, kadang
sedikit sulit untuk menentukan apakah debu
atau kotoran itu berada di screen atau di
lensa. Jadi membawa lensa sendiri tampaknya
jauh lebih baik.
|
4 |
Matering
Arahkan kamera ke tempat yang berlainan,
perhatikan perubahan angka, jarum, lampu
dll, kemudain sambil mata tetap mengintip
di vewfinder, putar tombol shuter speed
ke sesuka anda, normalnya matring akan memberikan
reaksi ketika tompol shutter anda putar.
Kalau bandel tidak bergerak besar kemungkinan
rusak. Untuk memastikannya cek battery kamera.
Pada gambar 3.3 dibawah, saya memakai contoh
Nikon FE. Metering berbentuk jarum (garis
hitam pada gambar) dan akan berpindah posisi
kalau kamera di arahkan ke tempat yang lebih
terang atau gelap. Sekedar Tip kecil, bawa
batery sendiri. |
|

BAGIAN III
Memeriksa Bagian Dalam Kamera
5 langkah lanjutan ini meliputi kebersihan bagian
dalam dapan (BDD), focus screen dan mirror. Bagian
dalam belakang (BDB) meliputi kebersiahan secara umum,
alur film dan tirai shutter.
Point
5 |
Kebersihan
Ruangan Dalam Depan
Buka lensa depan, periksa bagian dalam.
Periksa cermin pantul (miror) bersih, banyak
goresan, juga pinggiran miror rata dan mulus
atau compang camping hitam bergerigi. Untuk
kamera rangfinder dengan lensa mati yang
tidak bisa dibuka, langkah ini dan juga
satu langkah dibawah ini di abaikan saja.
Bagi mereka yang sudah memiliki SLR Digital,
tentu bagian ini tidak terlelu susah karena
nyaris sama dengan kamera yang dipakai sekarang,
namun untuk langkah selanjutnya mungkin
akan sedikit kesulitan karena nyaris berbeda
dengan kamera digital. |
6 |
Kebersihan
ruang dalam belakang
Buka penutup belakang. Bagian yang sering
bergesekan ketika penutup dibuka dan ditutup
biasanya adalah tempat yang paling rawan
karat dan juga kotor. Bagian itu berbentuk
sperti parit kecil yang melintang atas dan
bawah. Saya biasanya memberi nama dengan
ggaris segi empath.
|
7 |
Jalan dan alur Film
Semua bagian yang dilalui oleh film juga jangan
lupa bagian belangnya yang berfungsi menekan
film ketika pintu ditutup. Karat atau kotor
akan membuat film tergores dan lecet. Maaf,
belum ada photo, jadi untuk sementara semua
bagian yang saya sebutkan mohon dikira kira
dulu.. |
8 |
Tirai shutter
Apakah shutter terbuka dengan sempurna atau
tidak ketika kamera dijepret. Jangan lupa
kokang kamera dulu sebelum tombol dipencet |
9 |
Pasang
film
Kokang dan jepret, untuk meyakinkan semuanya
berfungsi dengan baik. Kalau hasilnya bisa
dicetak itu lebih baik lagi. |
|
Selesai |
|

Gambar 3.3
: Contoh metering untuk kamera Nikon FE .
Metering terletak di sebelah kiri photo
BERBERAPA TIP TAMBAHAN
-
Membawa atau
menyiapkan lensa sendiri.
Khususnya ketika membeli kamera "body only".
Tanpa lensa terpasang, fokus, kebersihan split screen
akan menjadi sedikit sulit. Untuk kamera tertentu
seperti Nikon atau Pentax tampaknya sedikit lebih
mudah karena mountnya antara AF dan MF tidak dibedakan.
-
Siapkan battery
cadangan.
Battery cadangan ini diperlukan untuk mengecek matering
kamera kalau seandainya battery kamera sudah habis
atau tidak ada.
-
Yakinkan bahwa
anda tahu membuka kamera !
Saran ini sepertinya konyol namun ada baiknya diperhatikan.
Membuka penutup belakang kamera, kelihatanya bagian
ini sepele namun saya kadang kesulitan melakukannya,
walaupun untuk kamera sendiri. Maklum, proses buka
membuka ini tidaklah rutin dilakukan, apalagi untuk
katagori orang tua seperti saya yang ingatannya mulai
menurun. Umumnya kamera dibuka dengan cara menarik
penggulung roll yang terletak di kiri atas ke atas,
penutup belakang akan terbuka kesamping seperti membuka
buku tulis. Kadang penggulung roll ditarik ke atas
disertai dengan menekan pin penjepit (pengunci) kecil
di sebelahnya. Namun penarik pin pengunci tidak selalu
ada di dekat roll penggulung, kadang ada di sebelanh
kiri samping atau bahkan malah ada yang tombol penjepitnya
ada di bagian bawah jadi kamera terbuka seperti membuka
korek api. Saya biasanya cari cara amanya saja dengan
minta tolong penjualnya untuk membuka, walaupun cara
ini kelihatan bodoh tapi tampaknya jauh lebih aman
ketimbang membayar biaya kerusakan karena kesalahan
sepele. Hanya sekedar pendapat pribadi karena besar
kemungkinan tidaklah susah bagi Anda. Yang jelas,
semua tombol dan pin penjepit masih terletak di kamera
yang sama.
-
Jangan lupa
menanyakan perlengkapannya
Saran ini hanya berlaku kalau transaksi sudah jadi.
Perlengkapan yang dimaksud adalah buku manual atau
tutup kamera body. Bagian yang terakhir ini biasanya
sering terlupakan khususnya ketika pembelian dilakukan
satu set dengan lensanya.
Sekian dulu, semoga membantu. Kalau ada
yang salah mohon dikoreksi. Terima kasih
Salam
Ditulis oleh : Nyoman Ardika
Osaka 2007
Revisi terakhir : 12 September 2009
Ucapan terima kasih secara khusus diberikan kepada
Sdr : ( belum ada ) untuk
konstribusi saran dan perbaikannya.

top page
|