Arang
Kayu dan Kaleng Bekas
Alternatif Dry box dan
Silica gel
Sasaran pembaca
Hobbies atau penggemar photography dengan
budget ketat dan terbatas, serta penggemar barang ramah
lingkungan.
Pengantar
Photography adalah hobby yang relatif
mahal bagi kebanyakan orang. Untuk harga sebuah kamera
yang paling sederhana sekalipun seperti kamera pocket
misalnya, banyak orang yang harus rela ber-menu instant
mie untuk jangka waktu yang lama, namun keinginan untuk
memiliki sebuah kamera tampaknya sebagai sebagai penghalang
untuk tetap melakukannya. Faktor harga yang relatif mahal
inilah yang mungkin menyebabkan banyak orang memutuskan
untuk tidak atau menunda membeli benda tambahan yang tidak
kalah pentingnya dengan kamera itu sendiri, yaitu media
penyimpanan kamera yang disebut dry box dan cilica gel
(selanjutnya saya sebut DBSG). Atau jangankan DBSG, tas
kamerapun kadang ada yang masih belum terbeli karena uang
terlanjur habis untuk mebeli aksesoris lain.
Umumnya kebanyakan orang memilih untuk
menyimpan kamera tetap bersama tas-nya pasangannya dan
dengan tambahan silica gel sebagai penyerap kelembaban.
Sedangkan sebagian kecil lagi mungkin memilih menyimpannya
di tempat yang dianggap paling kering, paling bersih dan
paling steril. Tempat itu adalah almari pakaian, dengan
pertimbangan ada kabur barusnya sebagai pencegah jamur,
yang tentu saja malah berakibat fatal.
Dry box dan selica
gel (DBSG) adalah wajib
Bagi mereka yang sangat peduli dengan keawetan, kebersihan
kamera dan mungkin juga pertimbangan "harga jual
kembalinya", pasti paham betul bagaimana vitalnya
fungsi dua benda itu. Untuk mendapatkan hasil yang lebih
optimal tentu harus memilih dry box terbaik yang sudah
dilengkapi dengan listrik dan alat pengatur kelembaban
dan suhu. Alat yang terakhir ini tentu saja sudah tidak
layak disebut box atau kotak karena sudah berbentuk almari.
Harganya ? Nah inilah, masalah utamanya. Untuk harga box
paling murah sekalipun harganya sudah cukup mahal bagi
sebagian orang apalagi kalau kamera yang dimiliki hanyalah
kamera kecil jenis pocket. Dengan jumlah kamera yang cuma
satu biji, dry box yang paling kecil sekalipun akan terasa
kebesaran. Namun apapun alasannya atau apapun kameranya
DBSG tampaknya adalah wajib kalau kita tidak ingin kamera
kesayangan kita berubah menjadi ladang jamur dalam waktu
yang singkat.
Namun sepertinya banyak penggemar fotografi yang tidak
menyadari bahwa sebenarnya dengan biaya murah, kita bisa
membuatnya sendiri. Ya benar. Kita bisa membuatnya sendiri
secara mudah dan murah hanya dengan memanfaatkan barang
bekas yang ada di sekitar kita.
Sumber ide
Ide pemakaian kaleng sebagai dry box
bersumber dari kebiasaan pedagang krupuk yang menyimpan
barang dagangannya pada kaleng tertutup. Kemudian masyarakat
di daerah saya setiap keluarga biasanya memiliki sebuah
kaleng yang sangat besar untuk menyimpan kue gorengan
persiapan upacara. Sedangkan penggunaan arang idenya bersumber
dari kebiasaan orang Jepang yang umumnya menyimpan atau
meletakkan beberapa potong arang di beberapa sudut rumah,
khususnya ketika musim panas yang kelembaban udara sangat
tinggi. Arang ini dipercaya mampu menetralisir pertumbuhan
jamur yang umum dijumpai pada musim panas.
Bahan yang diperlukan dan cara
pembuatan :
- Kaleng bekas,
Berfungsi sebagai box. Ukuran disesuaikan dengan kebutuhan.
Hendaknya dipilih bahan yang sedikit kuat dengan tutup
yang bisa menutup dengan sempurna.
- Arang
Berfungsi sebagai pengganti silica gel. Bisa dipakai
arang kayu bakar ataupun arang batok kelapa. Arang
dipilih yang cukup kuat dalam arti tidak mudah patah
yang serpihannya malah bias berubah menjadi debu kecil.
- Kotak kecil
Berfungsi sebagai tempat menaruh kayu bakar agar tidak
berserakan dan malah mengotori kamera. Bisa juga dipakai
kotak pembungkus rokok, atau amplop kertas. Kotak
atau amplop ditetakkan menghadap ke atas dan dibiarkan
terbuka, agar bisa berfungsi optimal. Kalau amplop
dalam keadaan tertutup, dikhawatirkan hanya udara
dalam amplop saja yang kering.
- Kain synetis
Berfungsi sebagai alas dasar kaleng, untuk mengindari
sentuhan langsung dengan kaleng, mencegah lecet dll.
Pilih kain halus yang tidak menyerap keringat. Kain
berbahan katun atau kapas sebaiknya dihindari. Kain
pembungkus kaca mata berbahan serat sintetis dan lembut
adalah salah satu contohnya. Kalau bahannya sulit
diperoleh, bisa juga dipakai kertas biasa, asal bukan
kardus bekas. Karena benda ini juga dicurigai bisa
sebagai menjadi penyerap air di tempat yang tidak
diharapkan.
- Hygrometer
Berfungsi untuk mengetahui kadar kelembaban. Mungkin
barang inilah tampaknya satu satunya bahan yang harus
dibeli (harganya mungkin sekitar 70ribu-an), namun
bisa diabaikan kalau tidak memungkinkan.
Kalau semua bahan sudah siap, tinggal
disusun serapi dan secantik mungkin sesuai keinginan.
Bagi yang kreatif, bisa juga membuat skat-skat pembatas
atau ruang ruang kecil dari kartas tebal.
Perawatan rutin
Apakah semuanya itu sudah cukup dan kamera
aman dari jamur ? Tentu saja belum. DBSG hand made ataupun
factory made tetap saja membutuhkan perawatan rutin. Secara
berkala dry box gramah lingkunganh ini dibuka dan diperiksa
kelembabannya bagi yang dilengkapi dengan hygrometernya,
dan bagi yang non hygro cukup diperiksa kondisi arangnya
saja. Kalau kelembaban di bawah ambang batas berarti arang
perlu ditambah atau sudah terlalu banyak menghisap air
sehingga perlu di ganti dan dikurangi jumlahnya bila sebaliknya.
Arang bisa berubah warna menjadi ada
becak bercak putih atau bahkan jamur mulai terlihat. Itu
artinya jamur sudah siap penen dalam arti arang diganti
dengan yang baru. Bagi meraka yang tinggal di negara tertentu
dimana arang kayu kadang lebih mahal dibandingkan selica
gel, arang tidak perlu diganti tapi cukup dengan mencuci
dan menjemurnya. Secara rutin juga kadang perlu dilakukan
pembersihan besar besaran, semua isinya dikeluarkan, dibersihkan
dan di angina anginkan. arang dijemur atau bila perlu
diganti atau dibakar beserta potongan daging ayam diatasnya,
terserah anda-lahc
Sekian dulu semoga berguna
Catatan
: Cara ini sudah saya uji dan terapkan untuk jangka waktu
yang lama dan terbukti cukup effektif, namun seberapa
besar efetifitasnya, jujur saja saya kurang mengetahuinya
dan sama sekali tidak berniat untuk mengujinya secara
ilmiah. Sekian dulu semoga berguna walaupun kecil.
Salam
Ditulis oleh : Nyoman Ardika
Osaka 2007
|